Bapperida Sulbar
Bapperida Sulbar Gaspol Sosialisasi RAN Pangan dan Gizi, Perkuat Pangan Lokal
Ia didampingi Perencana dan staf, berdiskusi langsung dengan perwakilan Bappenas yang diwakili Narno, selaku moderator utama.
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU- Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat langsung tancap gas.
Bapperida Sulbar memastikan diri terlibat aktif dalam kegiatan penting Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) serta Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal (RAD-PGBPSDL) Tahun 2025–2029.
Kegiatan digelar secara virtual pada Senin, 29 September 2025, sebagai upaya nasional mempercepat penganekaragaman pangan dan perbaikan gizi masyarakat, fokus pada potensi lokal daerah.
Baca juga: ASN Sulbar Ditempa Hadapi Bencana 2025, Bapperida Utus Dua Staf Ikut Pelatihan Kontingensi
Baca juga: BREAKING NEWS : Maling Bobol Rumah Warga di Mapilli Polman, Uang Rp23 Juta dan Emas 16 Gram Lenyap
Mewakili Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, hadir Muhammad Nur Dadjwi selaku Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam.
Ia didampingi Perencana dan staf, berdiskusi langsung dengan perwakilan Bappenas yang diwakili Narno, selaku moderator utama.
Muhammad Nur Dadjwi menjelaskan, kegiatan ini memiliki sejumlah tujuan kunci, terutama untuk menyelaraskan kebijakan pusat dan daerah.
Arah Kebijakan Nasional kata dia, akan memberi pemahaman ke pemerintah daerah tentang kebijakan nasional di bidang pangan dan gizi, terutama RAN-PG 2025–2029 dan Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal.
Mensosialisasikan pedoman penyusunan RAD-PGBPSDL agar daerah bisa menyusun rencana aksi yang selaras dengan RPJMD dan Renstra OPD.
Mendorong kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat dalam program pangan berbasis potensi lokal.
Kemudian menguatkan peran pangan lokal seperti jagung, ubi, sagu, dan hasil laut sebagai kunci kemandirian, ketahanan pangan, sekaligus mitigasi perubahan iklim.
menyamakan persepsi pusat dan daerah agar strategi RAN-PG bisa diimplementasikan secara efektif, terukur, dan berkelanjutan.
Kegiatan ini secara langsung menindaklanjuti dan menguatkan arah kebijakan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga.
Apalagi, Sulbar mencatat isu penting terkait pangan, yakni meningkatnya isu ketidakcukupan konsumsi pangan (PoU) di tahun 2024.
Bapperida melihat ini sebagai peluang besar untuk memperkuat pangan alternatif lokal dan mendorong UMKM pangan lokal agar ketahanan pangan daerah semakin kuat.
Sebagai koordinator perencanaan, Bapperida Sulbar memegang peran sentral, antara lain:
Menyusun RAD-PGBPSDL yang harus sinkron dengan RPJMD.
Memfasilitasi forum koordinasi lintas OPD, akademisi, dan dunia usaha.
Bertindak sebagai penghubung antara kebijakan nasional dan implementasi program di daerah.
Diskusi hangat pun terjadi, menekankan bahwa pangan lokal adalah kunci. Tantangan terbesar kini adalah preferensi masyarakat yang masih dominan terhadap beras dan citra "inferior" terhadap pangan lokal.
Junda Maulana, Kepala Bapperida Sulbar, berharap RAD-PGBPSDL 2025–2029 ini akan menjadi instrumen utama daerah untuk memperkuat ketahanan pangan berbasis potensi lokal, mengurangi kerawanan pangan dan masalah gizi, serta mendukung pembangunan nasional berkelanjutan.(*)
ASN Sulbar Ditempa Hadapi Bencana 2025, Bapperida Utus Dua Staf Ikut Pelatihan Kontingensi |
![]() |
---|
Bapperida Sulbar Pastikan Anggaran Rp1 Triliun Hasil Kunker Gubernur SDK Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Bapperida Sulbar Dorong Ekonomi Biru Jadi Motor Pertumbuhan Daerah |
![]() |
---|
Bapperida Sulbar Siap Wujudkan Tata Kelola Bisnis Berbasis HAM |
![]() |
---|
Bapperida Sulbar Ungkap Catatan Penting BPK Terkait Pangan Daerah, Kualitas Hingga Aksesibilitas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.