Harga Minyak
Jatah 10 Dus, Pedagang Pasar Mamuju Soroti Distribusi Minyakita Bulog Banyak ke Distributor Besar
Kondisi ini membuat pedagang kesulitan menjual Minyakita sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, Rp16 ribu per liter.
Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pedagang Pasar Baru Mamuju, Sulawesi Barat mengeluhkan kebijakan distribusi Minyakita Perum Bulog.
Mereka menilai Bulog lebih suka memprioritaskan distributor besar ketimbang pedagang kecil yang telah resmi menjadi mitra melalui program Rumah Pangan Kita (RPK).
Seorang pedagang, Jamaluddin mengungkapkan Bulog hanya memberi jatah 10 dus Minyakita kepada pedagang mitra.
Sebaliknya, distributor besar bisa mendapatkan hingga 100 dus.
Baca juga: Pedagang di Pasar Lama Mamuju Raup Untung Berlipat dari Jualan Pernak-pernik Maulid Nabi
Baca juga: Salim Mengga Tegaskan Tidak Ada Istilah Dekat Pak Gub dan Pak Wagub
“Bahkan ada yang tidak terdaftar sebagai mitra bahkan sudah pernah masuk daftar hitam (blacklist), namun dikasih karena membeli dengan harga yang lebih tinggi. Mereka dikasih 100 dus, kalau kita paling 10 dus,” kata seorang pedagang pasar bernama Jamaluddin saat ditemui di Pasar Baru Mamuju, Jalan Abdul Syakur, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Jumat (5/9/2025).
Setiap dus Minyakita berisi 12 liter.
Jamaluddin menyebut harga beli dari Bulog adalah Rp174 ribu per dus.
Namun karena stok cepat habis, pedagang sering terpaksa membeli kembali dari distributor dengan harga Rp192 ribu per dus.
Kondisi ini membuat pedagang kesulitan menjual Minyakita sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, Rp16 ribu per liter.
“Kalau beli di distributor, harganya sudah Rp16.500 per liter. Jadi kami terpaksa jual Rp17 ribu sampai Rp18 ribu per liter. Kecuali kalau langsung dari Bulog, baru bisa jual sesuai HET,” ujarnya.
Jamaluddin menambahkan, Bulog hanya menyalurkan Minyakita ke lapak pedagang sebanyak 10 dus setiap 10 hari.
Jumlah itu dinilai sangat terbatas mengingat permintaan konsumen cukup tinggi.
Ia berharap Bulog lebih fokus menyalurkan Minyakita kepada pedagang RPK agar harga tetap stabil dan masyarakat bisa membeli sesuai HET.
“Supaya harga juga terjangkau. Ini kami juga mau laporkan ke Satgas Pangan soal ini,” tegasnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi
Minyakita di Pasangkayu Langka dan Mahal, Harga di Atas HET |
![]() |
---|
Harga Minyak Goreng di Pasar Mambi Mamasa Melonjak Jelang Ramadan |
![]() |
---|
Harga Minyak Nilam Anjlok, Petani di Mamasa Mengeluh |
![]() |
---|
Harga Minyak Goreng di Mamuju Tengah Naik Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu |
![]() |
---|
Pedagang di Majene Keluhkan Minyak Kita Langka di Pasar dan Naik Perlahan Harganya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.