Harga Gabah
Harga Gabah Dibawah HET, Tim Gabungan TNI-Polri dan Dinas Pertanian Mateng Turun Tangan
Komandan Posramil Tobadak, Peltu Abdul Samad mengatakan, ia bersama tim gabungan melakukan pengecekan harga gabah ke petani yang ada di Desa Palongaan
Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Abd Rahman
Ringkasan Berita:
- Tim Gabungan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan , Bulog, TNI, Polri dan Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) memantau langsung harga gabah di petani Desa Palongaan
- Menindaklanjuti informasi harga gabah dibeli tengkulak dari petani berkisar Rp6.200 - Rp6.400.
- Pemerintahan Prabowo-Gibran telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) gabah Rp6.500 perkilogram.
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Tim Gabungan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan , Bulog, TNI, Polri dan Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) memantau langsung harga gabah di petani Desa Palongaan, Kecamatan Tobadak, Minggu (9/11/2025).
Hal ini menindaklanjuti keluhan petani terkait dugaan permainan harga gabah oleh pengepul atau tengkulak.
Komandan Posramil Tobadak, Peltu Abdul Samad mengatakan, ia bersama tim gabungan melakukan pengecekan harga gabah ke petani yang ada di Desa Palongaan, Kecamatan Tobadak, Mamuju Tengah.
Baca juga: Target Rp 3 Miliar, Tarif Kebersihan Event di Mamuju Bakal Diusulkan Rp 500 Ribu per Hari
Baca juga: 6 Hari Disembunyikan Jejaring Penculik Anak, Bocah Ditemukan di Jambi, 2.611 Km dari Makassar
Langkah ini menindaklanjuti informasi harga gabah dibeli tengkulak dari petani berkisar Rp6.200 - Rp6.400.
Padahal, pemerintahan Prabowo-Gibran telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) gabah Rp6.500 perkilogram.
"Nantinya, setelah kunjungan ini diharapkan harga gabah petani kembali normal," harapnya.
Hal senada disampaikan, Ketua DPD TMI Mamuju Tengah, Sujarno.
Ia berharap, setelah kunjungan langsung ke petani harga yang telah ditetapkan dapat direalisasikan oleh otoritas terkait.
Sehingga, petani dapat memperoleh harga yang adil untuk hasil panen mereka.
"Ini bentuk komitmen kami dalam mendukung kesejahteraan petani dan meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Mamuju Tengah," ungkapnya.
Sebelumnya, Petani sawah di Dusun Batusitanduk, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat mulai panen raya, Minggu (2/11/2025).
Meski demikian, sejumlah petani mengaku mengeluh atas harga jual gabah mereka ke pengepul atau tengkulak.
Seorang petani, Gede Raditayasa mengatakan, harga gabah yang dia jual ke pengepul dibawah harga instruksi pemerintah yakni Rp6.500.
Padahal menurutnya, pemerintah sudah menginstruksikan harga beli gabah 6.500 per kilogram untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani, berlaku sejak 15 Januari 2025.
Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga kesejahteraan petani dan stabilitas harga pangan nasional.
Tetapi kenyataannya, para tengkulak masih membeli gabah mereka dikisaran Rp6.200 - Rp6.400. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah
| Lampaui Target Pemerintah, Bulog Mamuju Serap Gabah Petani 2 Ribu Ton di Panen Raya 2025 |
|
|---|
| Bulog Polman Serap 11 Ribu Ton Gabah Petani di Masa Panen Raya Harga Rp 6.500 per Kilogram |
|
|---|
| Dinas Pertanian Mateng Minta Dibuatkan Perda agar Tengkulak TIdak Seenaknya Permainkan Harga |
|
|---|
| Harga Gabah di Mamuju Resmi Rp 6.500 Per Kg, DTPHP Minta Bulog Siapkan Gudang Tambahan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/n-melakukan-pengecek.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.