Jualan Es Dawet Depan Masjid Raya Mamuju Tengah, Parto Raup Cuan Rp500 Ribu per Hari

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Pedagang es dawet di depan Masjid Nurul Hidayah (Masjid Raya) Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) meraup cuan hingga ratusan ribu perhari.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, Minggu (21/9/2025), lapak ramai didatangi warga dan jamaah usai melaksanakan sholat di Masjid Raya.

Bukan hanya itu, beberapa pengendara yang melintas di jalan poros Topoyo-Tumbu juga mampir membeli.

Cuaca panas menyelimuti Mateng membuat warga gampang gerah.

Sehingga, warga berbondong-bondong mencari minuman segar diantaranya es dawet.

Baca juga: Cek Penyebab Kematian Dokter Forensik Otopsi Jenazah Pria Ditemukan Tewas di Dalam Mobil di Polman

Baca juga: Telan Rp749 Juta, Pembangunan Pustu di Desa Pangalloang Mateng Disoroti HMI Diduga Asal-asalan

Pedagang es dawet, Parto mengatakan, dagangannya bisa laku 50 hingga 100 cup perhari.

Harga es dawetnya hanya Rp5 ribu per-cup.

Sehingga, jika dirata-ratakan bisa meraup omzet Rp250 ribu hingga Rp500 ribu perhari.

"Alhamdulillah Mas, paling laris kalau cuacanya panas seperti ini," kata Parto ditemui di jalan poros Topoyo - Tumbu, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Mateng, Minggu (21/9/2025).

Hasil dagangannya ini dipakai memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Ia juga mengatakan, berjualan es dawet tersebut sudah ia lakoni sejak lima tahun terakhir.

Resep es dawetnya berasal dari Banyuwangi Jawa Timur.

"Alhamdulillah, banyak yang suka," bebernya. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah