Telan Rp749 Juta, Pembangunan Pustu di Desa Pangalloang Mateng Disoroti HMI Diduga Asal-asalan

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Mamuju Tengah (Mateng), Muhammad Rabbi menyoroti pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Pangalloang, Kecamatan Topoyo.

Ia menilai, pembangunan Pustu tersebut diduga bermasalah, terkesan dikerja asal-asalan.

"Dalam pantauan kami, pembangunan Pustu Desa Pangalloang ini perlu menjadi atensi khusus, bangunan dibuat sangat tidak presisi dan cenderung asal-asalan," ucap Rabbi, Ketua Bidang PTKP HMI Mateng, ditemui di sekertariat HMI, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Mateng, Minggu (21/9/2025).

Bukan hanya itu, ia juga menyebut ada Pustu lain diduga bermasalah.

Baca juga: BPKPD Sulbar Dukung Pemeriksaan Itjen Kemendagri, Transparansi Jadi Komitmen

Baca juga: Dari Sampah Jadi Cuan, PNM Dukung Nasabah Palu Bangun Ekonomi Sirkular

Padahal, satu Pustu dibangun menggunakan anggaran sebesar Rp749.726.390 juta.

Sementara, menurut data yang mereka himpun ada 4 Pustu terindikasi bermasalah.

Rinciannya, Pustu yang dibangun di Desa Tasokko, Lembahada, Pangalloang dan Sinabatta.

Ia juga membeberkan, empat Pustu ini sudah dalam Pengawasan khusus Kejaksaaan Negeri Mamuju.

Bukan hanya itu, ia mendesak Inspektorat Mamuju Tengah dan DPRD Mamuju Tengah turun aktif melakukan pengawasan.

"Anggaran besar tapi pekerjaan abal-abal," kuncinya. 

Pembangunan Pustu mulai dilaksanakan pada 2 Juli 2025 dan ditargetkan selesai 29 Oktober 2025.
(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah