Harga Beras Naik

Harga Beras di Polman Melonjak Drastis Tembus Rp 410 Ribu Per 25 Kg, Warga Menjerit

Penulis: Fahrun Ramli
Editor: Abd Rahman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HARGA BERAS- Warga saat membeli beras di Kompleks Pasar Sentral Pekkabata, Polman, Sulbar, harga beras di salah satu pedagang pasar kini tembus Rp 410 ribu untuk kemasan 25 kilogram, Sabtu (5/7/2025). Dok Fahrun.

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN- Harga beras di Kompleks Pasar Sentral Pekkabata, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) mengalami kenaikan, Sabtu (5/7/2025).

Terpantau harga beras di salah satu pedagang beras di Kompleks pasar kini tembus Rp 410 ribu untuk kemasan 25 Kilogram (Kg).

Sebelumnya harga beras di kompleks pasar berada di kisaran Rp 350 ribu per 25 Kg.

Baca juga: Pelajar Karampuang Tagih Janji Transportasi, Akan Kembali Duduki Kantor DPRD Mamuju

Baca juga: Emak-emak di Pasangkayu Ramai-ramai Beli Ikan di Pasar, untuk Masak Spesial di 10 Muharram

Penyebab kenaikan harga beras ini, salah satunya lantaran stok beras di pasaran semakin menipis.

Sementara untuk harga beras medium saat ini berada dikisaran Rp 15 ribu per Kg, namun stok beras medium sudah dua pekan kosong.

Kenaikan harga beras ini terjadi sejak akhir bulan Mei lalu, dalam waktu rentan satu bulan terakhir.

Pedagang beras Pasar Sentral Pekkabata Polewali Ilham, mengatakan sejak akhir bulan Mei harga beras terus merangkak naik hingga saat ini harganya sudah mencapai Rp 410 ribu per 25 Kg.

"Dalam satu bulan terakhir itu kenaikannya sudah terjadi sekitar lima kali kenaikan, mulai dari harga Rp350 ribu hingga saat ini jadi Rp 410 ribu per 25 kg," kata Ilham kepada wartawan.

Ia mengaku stok beras di tokonya sudah mulai menipis sejak beberapa pekan terakhir.

Sementara untuk mendapatkan beras dari pabrik mereka harus antri lantaran banyaknya permintaan beras dari pedagang lainnya

"Seperti di pabrik Nurmadina kita harus antri, penyebabnya saya kurang tau, mungkin karena sudah akhir panen, beras medium juga sudah tidak ada sejak dua pekan lalu," ungkapnya.

Ia menjelaskan, jika beras SPHP dari pemerintah yang biasanya menjadi alternatif warga saat harga beras mahal tidak lagi beredar dipasaran.

"Beras SPHP itu terakhir keluar saat pertengahan Ramadhan, untuk saat ini sudah tidak ada, rata rata orang mencari beras SPHP, saya kurang tau apa penyebabnya sampai tidak disalurkan," jelasnya.

Selain mahal, para pedagang juga khawatir lantaran stok beras di pasaran mulai menipis.

Mereka mengaku mulai sulit mendapatkan beras, para pedagang harus antri di pabrik beras lantaran banyaknya permintaan dari pedagang lainnya.

Halaman
12