HMI Majene Demo Stikes BBM

Alami Trauma Kekerasan, Mahasiswi STIKES BBM Majene Korban Pemukulan Aksi Demo Pulang Kampung

Penulis: Anwar Wahab
Editor: Ilham Mulyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEMO HMI MAJENE - Suasana aksi demontrasi HMI di depan STIKES BBM Majene, Jl Baharuddin Lopa, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulbar, berakhir ricuh, Rabu (12/3/2025). Massa HMI dan mahasiswa Stikes BBM Majene bersitegang.

Bahkan pelanggarannya dinilai telah mencoreng disiplin kampus.

Pelanggaran pertama, ia terlibat pertengkaran dengan teman sekampus hingga  melontarkan kata-kata kasar, sampai memicu orangtua korban datang.

Namun itu didamaikan oleh pihak kampus, karena tak ingin Sri dalam masalah besar. 

Akhirnya pihak kampus memberikan peringatan tertulis dan meminta Sri menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.

Namun, beberapa bulan kemudian, kejadian serupa kembali terulang.

Kali ini, dalam sebuah pertemuan kampus, seorang dosen yang berusaha melerai justru mendapat kata-kata tidak pantas dari Sri.

Karena pelanggaran terjadi secara berulang, pihak kampus menggelar rapat bersama para dosen dan pimpinan.

Hasilnya, diputuskan Sri dijatuhi skorsing selama satu semester sebagai konsekuensi atas tindakannya.

"Kami sudah memberi banyak kesempatan dan memaafkan berkali-kali. Tapi kalau tetap diulangi, dan kampus punya aturan yang harus ditegakkan," tegas Yuliana kepada wartawan, saat dikonfirmasi di Stikes BBM, Jumat (14/3/2025). 

Keputusan skorsing ini kemudian memicu aksi demonstrasi oleh HMI Cabang Majene di depan Stikes BBM selama dua hari berturut-turut. 

Massa aksi menilai skorsing ini tidak adil dan menuntut penjelasan dari pihak kampus.

Demonstrasi bahkan sempat memanas hingga terjadi aksi bakar ban, bentrokan, dan dugaan pengrusakan bendera HMI, semakin memperkeruh suasana. (*)