Kisah Veteran Perang

KISAH Sanusi B Veteran Asal Tande Majene Dulu Berjuang Pertahankan NKRI di Timor-Timur

Penulis: Anwar Wahab
Editor: Ilham Mulyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VETERAN ASAL MAJENE : Serka (Purn) M. Sanusi B, seorang putra daerah asal Kelurahan Tande, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, saksi hidup sejarah panjang operasi militer di Timor-Timur. Sanusi yang kini berusia di 63 tahun, pertama kali masuk TNI pada pertengahan 1980-an melalui satuan Batalyon 721 Benteng.

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE – Veteran perang, para pensiunan prajurit turut diundang menyaksikan pengibaran bendera merah putih di halaman Rujab Bupati Majene, Minggu (17/8/2025). 

Turut hadir Serka (Purn) M. Sanusi B (63), veteran perang asal Kelurahan Tande, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Dia saksi hidup sejarah panjang operasi militer di Timor-Timur.

Sanusi gabung TNI pertengahan 1980-an melalui satuan Batalyon 721 Benteng.

Tak lama setelah gabung, dia kemudian diterjunkan ke Timor-Timur kini namanya Timor Leste.

Baca juga: 146 Warga Binaan Rutan Majene Diberi Remisi Kemerdekaan, Dua Orang Langsung Bebas

Baca juga: MENGENAL Ipda Hizkiah Komandan Upacara Bendera, Putera Kelahiran Papua Sudah Setahun Tugas di Mateng

Daerah yang dulu masih menjadi bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), namun kini telah berdiri sendiri menjadi negara sendiri.

Saat masih gabung Indonesia,Timor-timur adalah wilayah yang sering konflik.

Ditugaskan kesana menjadi pengalaman pertama Sanusi meninggalkan kampung halaman.

‎Sanusi bersama rekan-rekannya bergabung dalam Operasi Seroja, sebuah operasi besar yang dijalankan TNI sejak 1975.

‎ “Di sana kami menghadapi kondisi sulit, tidur di hutan, makanan terbatas, dan harus selalu waspada. Tapi sebagai tentara, kami hanya tahu menjalankan tugas,” kenang Sanusi kepada wartawan. Minggu (17/8/2025). 

‎Usai bertugas di Timor-Timur, Sanusi kembali ke tanah kelahirannya 1984 dan melanjutkan pengabdian di Kodim 1401 Majene.

‎Selama 15 tahun ia ditugaskan di wilayah Pamboang. 

Kehadirannya tak hanya dikenal sebagai prajurit yang disiplin, tapi juga dekat dengan masyarakat sekitar.

‎Setelah resmi pensiun lebih dari 23 tahun lalu, Sanusi kini menjalani hari-harinya di kampung halamannya di Tande.

‎Meski tak lagi berseragam loreng, semangat juang dan rasa cintanya kepada bangsa tetap terpatri kuat.



‎“Menjadi prajurit adalah kebanggaan, dan pengalaman di Timor-Timur akan selalu saya kenang sebagai bagian dari hidup,” tuturnya.

‎Pada momen kemerdekaan kali ini, Sanusi berharap kepada semua pemuda agar terus menjaga persatuan.

Sanusi bersama veteran lainnya hadir di Pendopo Rujab Majene dan mendapat santunan dari Bupati. 

‎Menurutnya santunan itu merupakan kesyukuran, yang terpenting, jiwa pejuang harus tetap ada dalam diri pemuda.

‎"Bagi pemuda, jangan selalu mau mengharapkan uluran tangan, selagi kita mampu untuk berjuang, "tutupnya. (*)

‎Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab.