TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar (Polman) mencatat jumlah pasien penderita HIV/AIDS selama dua bulan terakhir mulai Januari sampai Senin (24/2/2025) sebanyak lima pasien.
Sementara jumlah pasien terbanyak penderita HIV/AIDS selama tiga tahun terakhir berada di 2024 tercatat 61 pasien.
Dinkes Polman menggabungkan data 2024 dan 2025, sebanyak 66 pasien HIV/AIDS dalam pengawasan.
Baca juga: Pencuri Kios Jualan di Tinambung Polman Bawa Kabur 5 Tabung Gas hingga Rokok Surya
Baca juga: Miris! Balita di Majene Positif HIV/AIDS, 4 Kemungkinan Penyebab
Hal itu mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2023 sebanyak empat pasien ditemukan mengidap HIV/AIDS.
Pasien penderita HIV/AIDS berdasarkan kelompok usia, mulai dari usia 16 tahun dan usia 35 tahun.
"Bermacam-macam penderita, mulai dari usia 16 tahun, sampai ada usia 35 tahun, melonjak jika kita tarik datanya dari 2023," kata pengelola penyakit HIV/AIDS Dinkes Polman, Nur Enny Gani kepada wartawan.
Dia menjelaskan lonjakan kasus pada 2024 dan awal 2025 ini, merupakan hasil temuan petugas kesehatan.
Setelah adanya program kegiatan pemeriksaan atau scranig hasil dari penelusuran lapangan.
Nur Enny mengatakan penderita HIV/AIDS sulit untuk dideteksi awal, lantaran penyakit ini dianggap tabuh kalangan masyarakat.
"Nanti pasien sudah sakit datang berobat baru dapat kita ketahui lagi, sekarang sudah ada program pemeriksaan kesehatan ke pada masyarakat," ungkapnya.
Disebutkan dalam program pemeriksaan kesehatan, terdapat tim terjun ke masyarakat menemui populasi kunci HIV/AIDS.
Serta Dinkes Polman telah bekerja sama dengan pengelola tempat hiburan malam hingga tempat warung kopi.
"Yang kita curigai ada penyakit di situ, kita kerja sama pengelolanya, kita periksa setiap tiga bulan sekali," ungkapnya.
Disebutkan ada empat pusat layanan pengobatan khusus menangani kasus ini, berada di PKM Campalagian, Pekkabata, Wonomulyo dan RSUD Hajja Andi Depu.
Para pasien ditangani dengan menyembunyikan identitas diri agar tidak mendapat stereotip buruk.
Enny menyebut empat layanan tempat kesehatan itu semuanya telah terpenuhi untuk penanganan kasusnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli