TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Angka penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Mamuju, Sulbar, sedang meningkat.
Dinkes Mamuju mencatat penderita DBD selama enam bulan terakhir, Januari hingga Juni 2024 sebanyak 357 orang.
Tertinggi pada bulan Januari 136 kasus, di bulan kedua 107 kasus di bulan ketiga 60 kasus, di bulan keempat 22 kasus, bulan kelima 17 kasus dan bulan juni sebanyak 12 kasus.
Baca juga: Hati-hati! Demam Berdarah di Mamuju Hingga Pekan ke-4 Maret Capai 52 Kasus
Kepala Bidang Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Kabupaten Mamuju, Firmawati Sewang mengatakan, langkah yang dilakukan tekan peningkatan DBD yakni Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Kita melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3M+,” kata Firmawati saat ditemui di kantor Dinkes Mamuju, Kelurahan Binanga, Mamuju, Rabu (17/7/2024) siang.
Firmawati menjelaskan 3M+ yang dimaksud adalah Menguras, Menyikat dan Menutup.
“Menguras gempat penampungan air menyikat agar telur nyamuk yang menempel hilang, dan menutup tempat penampungan air,” jelas Firmawati.
Lebih lanjut ia mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap nyamuk demam berdarah.
“Nyamuk Aedes berkembang di tempat penampungan air bersih, dan mampu bertelur sebanyak 100 sampai 300 butir telur di air,” ungkapnya.
“Telur nyamuk bisa bertahan selama enam bulan di tempat kering, dalam dua hari telur menjadi jentik nyamuk,” lanjutnya.
Kemudian diketahui nyamuk Aedes menggigit manusia di waktu pagi dan sore.
Firmawati mengatakan, jika seseorang mangalami panas tinggi selama dua hari, keluar bintik merah di kulit, dan nyeri pada ulu hati, maka secepatnya melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas terdekat.
Ia juga berharap selalu ada kerja sama dengan masyarakat terkait kesadaran bersama terhadap kebersihan.
“Foging juga bukan solusi akhir, mestinya kesadaran masyakat akan kebersihan itu penting juga sangat penting terkait masalah kebersihan,” tutupnya.
Sebagai informasi tambahan, Puskesmas Rangas tercatat dengan jumlah terbanyak kasus DBD sejak Januari hingga Juni yaitu 76 kasus, 43 laki-laki dan 33 perempuan.