TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Majene sebut kematian sapi milik warga di Lingkungan Leppe Barat, Kelurahan Lembang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bukan karena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Sebelumnya, pada Minggu (3/6/2024) Sebanyak empat ekor sapi ternak milik warga bernama Hasri (45) mati secara bersamaan.
Baca juga: 4 Ekor Sapi di Majene Mati dengan Mulut Berbusa, Waspadai Penyakit PMK Hewan Ternak
Kematian sapi tersebut menggegerkan warga sekitar karena matinya bersamaan.
Kepala UPTD Puskeswan Abdul Hafid mengatakan, kematian empat ekor sapi di Kelurahan Lembang, murni bukan karena PMK.
"Itu bukan gejala PMK, karena tidak ada tanda-tanda sakit sebelumnya" Kata Hafid saat ditemui Tribun Sulbar.com di Puskeswan, Senin (3/6/2024).
Menurutnya kematian sapi tersebut, diduga karena keracunan, karena pada saat diperiksa mulut berbusa, perut mengembang, dan mengeluarkan kotoran.
Menurutnya kematian sapi tersebut tidak memiliki tanda-tanda lain seperti PMK dan Jembrana.
"Jika PMK tanda-tandanya bibir melepuh, bagian kuku-kuku hewan melepuh, dan bibir agak kuning, sedangkan gejala tersebut tidak ditemukan pada sapi-sapi yang mati ini" lanjutnya.
Ia menyebutkan sapi itu mati secara bersamaan dan hanya berjarak 10-20 menit.
Lebih lanjut ia mengatakan sampai saat ini pihaknya masih menelusuri penyebab kematian sapi warga itu.
Ia berharap semoga kematian sapi bukan karena diracun.
"Jika diracun sungguh keterlaluan" tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, kerugian materil dari kematian sapi tersebut diperkirakan mencapai Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah).
Laporan Reporter Tribun-Sulbar.com Anwar wahab