Sapi Mati Massal
4 Ekor Sapi di Majene Mati dengan Mulut Berbusa, Waspadai Penyakit PMK Hewan Ternak
Masa inkubasi virus PMK pada hewan yang rentan bisa berkisar antara dua hingga delapan hari
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Ternak sapi milik warga di Lingkungan Leppe Barat, Kelurahan Lembang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Minggu (2/6/2024) mati mendadak.
Sebanyak empat ekor sapi ternak milik warga bernama Hasri (45) mati secara bersamaan.
Sapi tersebut mati dengan kondisi yang sama yaitu, mengeluarkan busa dari mulut dan bercak darah dari mata.
penggembala sapi, Hamdan mengatakan, sekitar pukul 02.00 WITA, dirinya sedang menjaga sapi betina yang hamil dan diduga akan melahirkan. Karena sapi tidak kunjung melahirkan, ia masuk ke rumahnya untuk beristirahat.
"Sekitar pukul 06.30 WITA, istri saya melihat salah satu ekor sapi muntah-muntah. Saya langsung mengecek kondisi sapi-sapi tersebut" kata Hamdan saat dikonfirmasi oleh lihak kepolisian.
Baca juga: Pj Gubernur Bahtiar Akan Panggil BPN Bahas Dugaan Penyalahgunaan HGU Lahan Sawit di Wilayah Sulbar
Baca juga: BREAKING NEWS: Sapi Warga Majene Mati Bersamaan, Mulut Berbusa
Dalam keadaan panik, Hamdan mencoba membantu dengan memberikan air kelapa, namun usaha tersebut tidak berhasil menyelamatkan hewan ternak yang mereka pelihara.
Durasi kematian setiap ekor sapi berkisar antara 10 hingga 20 menit. Mulai dari sapi betina yang hamil hingga sapi jantan, semuanya mati pada pukul 08.00 WITA dengan kondisi yang sama.
Berdasarkan informasi ini, Bhabinkamtibmas Kelurahan Lembang, Aipda Henri Suseno, melakukan koordinasi dengan Dinas Peternakan untuk mengambil sampel liur dan kotoran hewan ternak guna mengetahui penyebab kematian ternak tersebut.
Dari kejadian ini, kerugian materil diperkirakan mencapai Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Penyebab kematian ternak masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium Dinas Peternakan.
Namun melihat gejala mulut berbusa yang dialami hewan-hewan ternak tersebut,diduga disebabkan virus PMK.
Dikutip dari laman halodoc, PMK bisa menyebar dengan cepat dari satu hewan ke hewan lain, terutama di iklim yang sejuk dan lembab dan/atau ketika hewan dikandangkan atau ditempatkan berdekatan.
Masa inkubasi virus PMK pada hewan yang rentan bisa berkisar antara dua hingga delapan hari, tetapi virus bisa bertahan hingga 21 hari pasca infeksi.
Hewan yang terinfeksi dapat menyebarkan virus satu sampai dua hari sebelum timbulnya gejala klinis, dan selama tujuh sampai sepuluh hari setelah munculnya gejala klinis.
Tingkat keparahan tanda-tanda klinis atau gejalanya akan tergantung pada jenis virus, berapa banyak paparannya, usia dan spesies hewan dan kekebalan inang.
Sapi, babi, domba, kerbau, rusa, unta dan kambing yang terinfeksi PMK awalnya mungkin menunjukkan demam, mengeluarkan air liur yang banyak dan enggan bergerak.
Gejala PMK yang juga umum terjadi pada hewan, antara lain tidak nafsu makan, penurunan berat badan, berkurangnya produksi susu akibat mastitis, bibir bergetar dan mulut berbusa, pincang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.