Penjabat Gubernur Sulbar

Pj Gubernur Sulbar Ajak Warga Pasangkayu Kembangkan Komoditi Sukun

Penulis: Muhammad Asrul
Editor: Nurhadi Hasbi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pj Gubernur Sulbar Dr Bahtiar didampingi Sekprov Muhammad Idris bersama jajaran Pemkab Pasangkayu usai penanaman pohon Sukun di samping Pasart Tradisional Smart Kelurahan Pasangkayu, Selasa (28/5/2024).

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Dr Bahtiar didampingi Sekretaris Provinsi (Sekprov) Dr Muhammad Idris bersama rombongan berkunjung ke Kabupaten Pasangkayu pada Selasa (28/5/2024).

Dalam kunjungannya Pj Gubernur Bahtiar disambut hangat oleh pemerintah Kabupaten Pasangkayu sebagai ajang silaturahim dan kunjungan kerja setelah dilantik menggantikan Prof Zudan.

Setelah berhasil mengembangkan ekosistem pertanian Pisang Cavendish di Sulawesi Selatan, Bahtiar kembali memperkenalkan potensi Sukun kepada warga Pasangkayu.

Baca juga: Optimalkan Sulbar Penopang IKN, Bahtiar Akan Kuatkan Peran Pelabuhan di Pasangkayu & Mamuju

Baca juga: PPMI Sulbar: Selain Bernilai Ekonomi Program Tanam Sukun Pj Gubernur Solusi Ancaman Pemanasan Global

Pada kunjungan kali ini Bahtiar langsung melakukan penanaman pohon Sukun di Jl Gatot Subroto Kelurahan Pasangkayu bersama para OPD, Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Pasangkayu sebagai tahap awal sosialisasi program kerja Pj Gubernur untuk pemberdayaan lahan di daerah Sulbar khususnya Kabupaten Pasangkayu.

"Hari ini kita menanam pohon sukun. Ini pohon sukun hendak saya menjadikan komoditi tambahan di Sulawesi Barat," ungkanya saat ditemui di lokasi penanaman.

Ia menambahkan bahwa, tanaman yang lainnya tetapi berjalan, seperti cokelat, sawit, pisang dan lain sebagainya.

"Lebih banyak tambah bagus, saya hanya menambahkan satu komoditi tanaman endemiknya Sulawesi," ucapnya.

Olehnya itu kata dia harus dipastikan komoditi ini harus didorong menjadi komoditi Nasional yang dimiliki Sulawesi.

Pj Gubernur mengatakan bahwa dari 200 lebih negara yang ada di Dunia belum ada yang menonjolkan pemberdayaan ekosistem Sukun.

"Kawan-kawan boleh cek ada kurang lebih 200 negara di Dunia ini, coba tunjukkan pada saya, adakah satu negara di Dunia ini yang dikenal sebagai penghasil sukun, termasuk Provinsi di Indonesia. (kan tidak ada).," ungkap Bahtiar

Maka dari itu kata Bahtiar, tanaman Sukun ini tinggal dikembangkan dengan ilmu pertanian.

Kemudian dibudidayakan dari hulu sampai hilir.

"Mulai dari pendekatan Ilmiahnya, bagaimana dibibit, ditanam, ditumbuhkan sampai pasca panen dan pemasarannya sebagai suatu ekosistem bisnis komoditi, ini kita urus, tapi jumlahnya harus banyak," ucapnya.

Untuk kedepannya kata dia, bukan hanya buah yang dihasilkan, tetapi komoditi ini bisa menjadi tepung dan kegunaan lainnya ketika di kembangkan.

Lebih jauh Bahtiar mengatakan pohon Sukun ini adalah tanaman sumber mata air terbaik.

Halaman
12