TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Kenalkan Muhammad Fakhrial Nur dai muda asal Pangaliali, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Fakrial merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Fakrial bercita-cita jadi da'i sejak dia masih duduk di bangku smp.

Selain jadi da'i Fakrial juga seringkali dipanggil untuk mengisi pengajian di kampungnya, untuk tilawah.

Meski tidak pernah masuk persantren, Fakhrial tidak pernah menyerah belajar tentang ilmu agama di kampungnya.

Pendidikan terakhir Fakrial bukan dari pesantren, tetapi dari sekolah umum.

Da'i asal Pangaliali tersebut baru bisa ceramah di mimbar-mimbar sejak masuk kuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene (STAIN).

Hingga sekarang, Fakrial masih sering dipanggil untuk jadi da'i di daerahnya, di desa Pangaliali.

"Saya sekolahnya umum, tidak pernah nyangka bisa jadi da'i, namun berkat kerja keras dan ketekunan dalam belajar, menurut saya tidak ada yang tidak mungkin, saat masuk kuliah di Stain Mejene mengambil Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di sana saya sudah mulai tekun belajar"ungkapnya.

Meski pendidikan terakhir Fakrial adalah sekolah umum hal tersebut tidak membatasi dirinya untuk tetap belajar ilmu agama kepada ustadz di kampungnya dan sesekali belajar di YouTube.

Fakrial lahir di Majene 15 April 2001.

Dia merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Meski sekarang jadi da'i Fakrial memiliki hobi yang unik, yaitu dia suka main futsal dan jadi kiper.

"Saya sebelum jadi da'i selalu jadi kiper andalan di team futsal saya" katanya.

Walaupun hobi Fakrial main futsal hal itu tidak pernah mengganggu aktivitasnya sebagai seorang da'i.

Kepada Tribun-Sulbar.com, Fakrial mengaku sangat mengidolakan KH. Zainuddin MZ.

"Semua ustadz jadi favorit, namun yang paling saya idolakan dan terinspirasi sehingga menjadi seorang da'i yaitu almukarram KH. Zainuddin MZ"ujarnya kepada reporter Tribun Sulbar, saat ditemui di kediamannya. Selasa (12/3/2024)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Anwar wahab