TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Mamuju Masram Jaya meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju, agar lebih serius menangani bantuan rumah rusak tahap II akibat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Menurut Masram, bantuan rumah rusak tahap dua di Mamuju itu terkesan lambat penanganannya, karena baru tahap pertama yang selesai.
Sementara tahap dua sampai saat ini masih proses tahapan yang dilakukan BPBD Mamuju.
"Kita lebih dulu terkena bencana gempa di Mamuju, malah justru daerah lain seperti Cianjur Jawa Barat akan tuntas tahun ini bantuan di tahap tiga dan empat yah. Ini kita justru terlambat," ungkap Masram Jaya saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Senin (27/11/2023).
Politisi Partai PAN Mamuju itu menuturkan, meskipun Bupati Mamuju Sutinah Suhardi sudah berkoordinasi dengan BNPB Pusat terkait bantuan, tapi dia menilai itu tidak ada kejelasan terkait kapan bantuan itu akan turun.
"Seharusnya BPBD Mamuju yang menangani bantuan rumah rusak gempa ini mesti lebih pro aktif melakukan koordinasi ke pusat," ujarnya.
Kata dia, saat ini masyarakat yang rumahnya masih rusak itu sangat kasihan, karena sebagian dari mereka belum memiliki dana sendiri untuk biaya bangun rumah.
"Masyarakat itu sangat berharap yang terdampak gempa kemarin. Kalau kemudian BNPB Pusat masih beralasan melakukan validasi data ya tentu kita tahu sampai kapan itu akan berakhir," pungkasnya.
Diketahui, sebanyak 20.400 data rumah rusak tahap II akibat gempa yang sudah diusulkan Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju ke BNPB.
Adapun kategori penerima bantuan rumah rusak yakni, rumah rusak ringan Rp 10 Juta, rusak sedang Rp 25 juta dan rusak berat Rp 50 juta.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman