Persona Gua Belanda di Bonehau yang Terabaikan, GMNI Sebut Pemkab Mamuju Tak Serius Urus Wisata

Penulis: Zuhaji
Editor: Nurhadi Hasbi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pengunjung menyisir Gua Rinding Batu yang terletak di Desa Bonehau, Kecamatan Bonehau, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Dinamai sebagai Gua Rinding Batu, diambil dari sebuah nama Kepala Adat (Tobara') yang bernama Rinding Batu Pongkapadang.

Selama hidupnya, beliau bertugas memimpin dan menjaga kekayaan yang ada di dalam kampung.

Pada Tahun 1926, Rinding Batu Pongkapadang di baptis oleh Misionaris Belanda, melalui proses keagamaan tersebut dirinya menjadi orang pertama yang memeluk agama di Kalumpang Raya.

Setelah dari Tamalea Bonehau, misionaris Belanda melanjutkan perjalanannya menuju kampung Kalumpang Danggali serta Malolo.

Makam Rinding Batu Pongkapadang dapat kita temui pada salah satu dusun di Desa Tamalea.

Makam tersebut juga menjadi situs sejarah yang dinobatkan oleh lembaga pelestarian cagar budaya dunia UNESCO.

Pesona Gua Rinding Batu

Memiliki ciri dan nilai tersendiri jika dibandingkan dengan beberapa tempat wisata lainnya, salah satu keunikan yakni dua pintu masuk di mana gua itu terdiri dari tiga lantai.

Dengan diameter ruangan yang cukup luas serta panjangnya mencapai dua kilometer.

Gua ini tidak hanya menyuguhkan keindahannya saja, namun nilai sejarah dan budaya yang tinggi.

Menurut masyarakat setempat, gua tersebut dulunya pernah menjadi benteng pertahanan serta tempat tinggal para tentara kolonial Belanda.

Masyarakat juga mengakui adanya temuan senjata dan peralatan peralatan dapur yang sudah berubah menjadi fosil disebabkan material gua yang mengandung bahan kapur.

Tidak mengherankan apabila Gua Rinding Batu menyimpan nilai-nilai sejarah dan peradaban budaya.

Karena sebagian besar di daratan Bonehau-Kalumpang terdapat situs-situs sejarah dan pra sejarah.

Seorang arkeolog dalam eksavasi penelitiannya mengemukakan Kecamatan Bonehau dan Kalumpang adalah titik awal peradaban manusia yang berasal dari Ras Mongoloid, penutur Austronesia. (*)

Laporan Wartawan Tribunsulbar.com Zuhaji