"Perlahan kita sudah terapkan, semoga ke depannya sudah dapat metode belajar dalam ruangan berinteraksi langsung dengan siswa," katanya.

Guru kelahiran Enrekang ini berharap semua guru-guru dapat menerapkan kurikulum merdeka.

Dimana, menurut dia, perubahan yang paling utama adalah adanya projet penguatan profil pelajar Pancasila.

Nurlaelah mengatakan, setiap guru harus mampu melihat perbedaan karakter setiap siswa.

"Seperti kita harus melakukan tes diagnostik untuk melihat latar belakang para siswa sebelum menerapkan materi," sebutnya.

Ia mengaku, nantinya para siswa akan menerima metode pembelajaran yang berbeda sesuai dengan karakternya masing-masing.

Sehingga, guru dituntut harus mampu mendiagnosa kelemahan dan kekuatan siswa pada pelajaran tertentu.

"Jadi guru akan mendapat tantangan tersendiri dalam mempraktekkan kurikulum merdeka ini," tutupnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli