Andi Alma Aliuddin menyebut penurunan itu berkat kerja keras seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di daerah.
Sekedar di ketahui stunting merupakan kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.
Dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.
Akibatnya tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Berikut angka prevelensi stunting Sulbar di setiap kabupaten, di akhir tahun 2021.
- Majene, mengalami penurunan 8 persen, sekarang capai 35,7 persen.
- Polman, mengalami penurunan 3,4 persen, sekarang capai 36 persen.
- Mamasa, mengalami penurunan 11,3 persen, sekarang capai 33,7 persen.
- Mamuju, mengalami penurunan 13,3 persen, sekarang capai 30,3 persen.
- Pasangkayu, mengalami penurunan 7 persen, sekarang capai 28,6 persen.
- Mamuju Tengah, mengalami penurunan 5,8 persen, sekarang capai 26,3 persen.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli