Minyak Goreng Langka

Minyak Goreng Langka! Distributor Mahameru Mamuju: Sejak Bulan Januari Belum Ada Masuk

Penulis: Habluddin Hambali
Editor: Hasrul Rusdi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana warga berebutan minyak goreng di toko Sumber Agung Mamuju.

"Itu satu otlet. Jadi mau tidak mau kita harus membeli minyak meskipun mahal dan itupun susah didapatnya," kata ungkap Hutri.

Sementara itu, keadaan saat ini dirinya hanya bisa berkreasi terkait penjualan Chik & Fhishnya.

Seperti, selama ini harus menggunakan kemasan, sekarang harus menggantinya dengan sederhana.

"Biasanya kita beli di pasar Rp 45.000 dua liter dengan harga normal. Kadangji juga beli di Indomaret dengan harga Rp 14 ribu, tapi tidak sering karena kita harus kejar waktu," ungkap Hutri.

Sedangkan, untuk mendapatkan minyak goreng Rp 14 ribu per liter harus antri berjam-jam.

Saat ini, tidak dilakukannya karena habis waktunya untuk mengantri.

"Baru kita ini menjual harus kejar waktu. Jadi susah dan berat kita jalani keadaan seperti ini," ujarnya.

Selain itu, perlunya kesadaran bersama agar bisa saling membantu satu sama lain.

Artinya, tidak perlu adanya panic buying.

Ratusan warga rebutan minyak goreng murah di sebuah toko di Polman, Sabtu (19/2/2022). (Tribun-Sulbar.com/Hasan Basri)

"Jadi meding mahal tapi tidak langka. Daripada sekarang mau cari yang mahal susah juga didapat, apalagi yang harga Rp 14 ribu," harapnya.

Selama langkanya minyak goreng ini cukup berdampak pada penghasilan penjualannya.

Bahkan, ada beberapa otlet seperti usahanya justru ditutup.

"Kita harus pintar-pintar jalan ke luar. Makanya saya masih bertahan sampai saat ini. Semoga kelangkaan minyak ini bisa teratasi dan perlu ketegasan satgas atas kelangkaan minyak ini. Terutama saat ada antrian, jangan sampai ada yang menimbun dan menjual kembali," tandasnya.(*)

Laporan Wartawan TRIBUN-SULBAR.COM, Habluddin