Profil Tokoh

Sosok Asmuni, Dulu Guru Honorer Kini Jabat Kadis DLH Mamuju Tengah

Penulis: Sandi Anugrah
Editor: Nurhadi Hasbi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Profil Tokoh – Kadis DLH Mateng, Asmuni saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor DLH Mateng, Jl Trans Sulawesi, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (21/8/2025).

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH – Asmuni merupakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat.

Pria kelahiran Banyuwangi ini mulai menjabat sebagai Kepala DLH Mateng sejak 2023 hingga saat ini.

Ia mengawali kariernya sebagai guru honorer di SD Inpres Tobadak pada 1989 hingga 1992.

Baca juga: Profil Hajay, Kepala Kesbangpol Mateng, Mengawali Karier dari Guru SDN Kondosapata

Tiga tahun berselang, ia diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada 1992.

Asmuni kemudian mengabdi sebagai tenaga pendidik di SD Inpres Tobadak selama 10 tahun (1992–2002).

Setelah itu, ia dipercaya menjadi kepala sekolah di beberapa sekolah dasar sejak 2003 hingga 2012.

Yakni Kepala SD Inpres Tasantung (2003–2005), Kepala SDN Tobadak (2005–2007), Kepala SDN Inpres Batuparigi (2007–2009), dan Kepala SDN Inpres Sulobaja (2009–2012).

"Setelah sembilan tahun menjadi kepala sekolah di tempat berbeda, saya ditarik ke Dinas Pendidikan Mateng menjabat sebagai Kasi Sarpras selama dua tahun (2013–2015)," jelas Asmuni saat ditemui di kantornya, Jl Trans Sulawesi, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Mateng, Kamis (21/8/2025).

Tahun 2015, ayah tiga anak ini dipercaya menjabat Kabid Olahraga di Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Mateng hingga 2017.

Selanjutnya, ia menjabat sebagai sekretaris dinas di tiga instansi berbeda, yaitu:

Sekretaris Disparpora Mateng (2017–2019)

Sekretaris Satpol PP dan Damkar Mateng (2020)

Sekretaris Dinas Pertanian Mateng (2020–2022)

"Alhamdulillah, saat ini saya dipercaya menjabat sebagai Kepala DLH Mateng sejak 2023," ucapnya.

Asmuni bercerita bahwa dirinya berasal dari keluarga kurang mampu. Ia lahir dari pasangan Rusdi (almarhum) dan Tukiyem (75).

Halaman
1234