Mamuju Tengah

Tren Bendera One Piece Ikut Bikin Sepi Dagangan Pedagang Bendera Merah Putih di Mamuju Tengah

Seorang pedagang bendera Rio mengatakan, sepinya pembeli diduga kebanyakan masyarakat beli bendera melalui online shop

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Abd Rahman
Sandi Anugrah
PEDAGANG BENDERA- Lapak pedagang bendera musiman asal Garut di Jalan Trans Sulawesi, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Senin (11/8/2025). Terlihat, lapak pedagang bendera sepi pembeli. (Sandi/Tribun) 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Pedagang bendera musiman di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) mengeluh dagangannya masih sepi jelang H-6 puncak peringatan HUT RI ke-80.

Seorang pedagang bendera Rio mengatakan, sepinya pembeli diduga kebanyakan masyarakat beli bendera melalui online shop.

Ditambah, lagi banyaknya saingan pedagang bendera lain dari Garut dan daerah lainnya.

Baca juga: Lomba Sandeq Silumba 2025 : Peserta Dapat Jaminan Rp5 Juta, Panitia Matangkan Persiapan

Baca juga: BREAKING NEWS : Pintu Ruang Paripurna DPRD Mamasa Dirusak OTK

Sehingga, memperparah kurangnya pembeli di lapaknya.

"Bukan hanya itu, trend bendera One Piece juga mempengaruhi," ucap Rio, ditemui di lapaknya, Jl Trans Sulawesi, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Senin (11/8/2025).

Menurutnya, dalam sehari beruntung jika ada satu atau dua lembar bendera, umbul-umbul, background yang laku.

Biasa, dalam sehari ia hanya mendapat pembeli kurang dari Rp50 ribu.

"Malahan pernah hanya dapat Rp30 ribu, hanya satu barang yang laku," ceritanya.

Meski demikian, dirinya masih berharap pembeli banyak datang ke lapaknya membeli bendera atau pernak-pernik kemerdekaan lainnya.

"Semoga besok sudah ramai, mengingat tidak lama lagi 17 Agustus," harapnya.

Hal senada disampaikan, Ihsan pedagang bendera lain ditemui Tribun-Sulbar.com di lapaknya, depan Masjid Raya Topoyo, Jl poros Topoyo-Tumbu, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Senin (11/8/2025).

Ia mengatakan, minat beli masyarakat menurun drastis dari tahun sebelumnya.

Tahun lalu, sepekan jelang tanggal 17 Agustus, pembeli sudah ramai, tetapi tahun ini masih sepi.

"Tahun lalu, sudah ada ratusan yang laku, tahun ini mungkin sekitar puluhan saja," bebernya.

Ihsan tiba dan mulai menjual bendera di Mamuju Tengah sejak 22 Juni 2025 lalu.

Namun, hingga hari ini dirinya mengaku hanya bisa menjual beberapa lembar saja.

"Mungkin sekitar 40 lembar Pak," pungkasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved