Kurikulum Cinta

FKUB Sulbar Dukung Kurikulum Cinta Menag Nasaruddin Umar untuk Perkuat Kerukunan Bangsa

Nasaruddin Umar dalam kesempatan sama menyampaikan refleksi mendalam atas situasi keberagamaan saat ini.

Editor: Nurhadi Hasbi
Istimewa
KURIKULUM CINTA - Silaturahmi Nasional FKUB se-Indonesia di Jakarta, Selasa (5/8/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM - Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Barat, Nur Salim Ismail, apresiasi dan dukung gagasan Kurikulum Cinta, Menteri Agama, Nasaruddin Umar.

Nur Salim menilai gagasan ini sebagai langkah penting dalam memperkuat fondasi kerukunan umat beragama di tengah kompleksitas sosial dan budaya Indonesia.

Kurikulum Cinta juga dinilai dapat menjadi ruang baru untuk memperluas titik temu antarpemeluk agama dan latar belakang kebudayaan beragam. 

Baca juga: Gagasan Prof Nasaruddin Umar tentang Kurikulum Cinta

“Dengan Kurikulum Cinta, kita diajak untuk tidak hanya fokus pada perbedaan, tetapi menggali kedalaman nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya dalam Silaturahmi Nasional FKUB se-Indonesia di Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Nasaruddin Umar dalam kesempatan sama menyampaikan refleksi mendalam atas situasi keberagamaan saat ini.

"Ketika tuhan menunjukkan kasih-Nya yang Maha Luas, justru ada anomali dalam kehidupan umat beragama. Perilaku sebagian hamba mencerminkan kemarahan dan kebencian terhadap sesama,” ujar Imam Besar Masjid Istiqlal ini, di hadapan para tokoh lintas agama dari seluruh Indonesia.

Menurutnya, Kurikulum Cinta bukan hanya sekadar wacana.

Melainkan menjadi kebutuhan strategis untuk diterapkan dalam sistem pendidikan, kehidupan sosial, dan ruang publik keagamaan.

Nilai-nilai cinta, empati, dan kasih sayang dinilai sebagai pilar utama membangun kehidupan berbangsa yang damai dan berkeadaban.

Nur Salim menambahkan, Kurikulum Cinta dapat menjadi azimat peradaban, sebuah panduan moral dan spiritual dalam merawat Indonesia yang majemuk.

“Gagasan ini perlu dikawal secara serius agar tidak berhenti sebagai narasi, tetapi menjelma sebagai gerakan sosial lintas iman dan generasi,” katanya.

Silatnas FKUB diikuti oleh pengurus FKUB dari seluruh provinsi di Indonesia.

Forum ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen bersama untuk menjaga kerukunan umat, menumbuhkan toleransi, serta membangun dialog bermartabat di tengah keberagaman.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved