Literasi
Dari Jibril ke Gubernur
Jibril bahkan sampai mendekap Muhammad SAW sehingga dapat melakukan perintah tersebut.
Apa yang akan ditanam Gubernur hari ini, hasilnya tidak akan terlihat dalam waktu singkat, tapi ini adalah tanaman peradaban, butuh waktu panjang.
Menanam jagung mungkin butuh tiga bulan baru ada hasil, menanam pohon kelapa butuh tahunan baru dapat hasil, tapi menanam sumber daya manusia, atau menanam peradaban kemanusiaan butuh puluhan tahun, baru bisa melihat hasil.
Nabi pasca dari menerima perintah membaca, betul-betul menjalankan perintah tersebut dan menerjemahkan perintah tersebut dalam realitas membangun Makkah dan Madinah menjadi kota punya peradaban sangat tinggi.
Namun langka pertama harus perhatikan dari kebijakan atau wacana ini adalah mempersiapkan bahan bacaan, perlu obyek yang akan dibaca.
Jangan sampai tidak ada obyek akan baca. Lagi-lagi perlu persiapan matang dari segi kebijakan untuk melengkapi ruang-ruang tempat baca, apakah itu perpustakaan, pojok-pojok baca, perpustakaan keliling, atau apa saja yang bisa membuat tertarik siswa-siswi untuk membaca.
Di sinilah pentingnya tidak hanya politikal will dari Pak Gubernur tapi betul-betul ada politikal action.
Perintah untuk membaca dan tempat menjadi obyek bacaan, keduanya sangat penting, kebijakan ini akan pincang bilamana perintah membaca tanpa ada fasilitas disiapkan pemerintah, sebagai tempat memancing meningkatkan minat baca siswa-siswi. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.