Kemiskinan Sulbar

Persentase Warga Miskin di Sulbar Turun Per Maret 2025, tapi Angka Keparahan Kemiskinan Meningkat

Saat ini, Sulbar berada di urutan ketiga provinsi dengan persentase kemiskinan terendah di Sulawesi.

Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun Sulbar / Suandi
RAMADAN BERBAGI - Komunitas wartawan di Mamuju berbagi sembako kepada masyarakat kurang mampu di Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Selasa (25/3/2025). Jumlah warga miskin Sulbar menurun tapi tingkat keparahan kemiskinan meningkat. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Persentase penduduk miskin di Sulawesi Barat per Maret 2025 tercatat 10,41 persen.

Angka ini turun 0,30 persen dibandingkan September 2024.

Secara jumlah, penduduk miskin berkurang sekitar 3.600 orang.

Totalnya kini 152,31 ribu jiwa.

Ini merupakan level terendah sejak pandemi Covid-19 melanda pada 2020.

Baca juga: Kemiskinan Ekstrem Sulbar Meningkat 2 Kali Lipat Kini Tembus 21 Ribu Jiwa, Tertinggi Mamuju

Penurunan terbesar di wilayah perdesaan, yakni turun 3.760 jiwa.

Sebaliknya, di wilayah perkotaan justru naik 160 jiwa.

Meski jumlahnya menurun, tingkat keparahan kemiskinan justru meningkat.

Plt Kepala BPS Sulbar, M La’bi menjelaskan, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) naik menjadi 1,71.

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga meningkat menjadi 0,41.

"Peningkatan ini menunjukkan jurang kemiskinan semakin dalam, terutama di desa," ujar La’bi dalam konferensi pers di Mamuju, Jumat (25/7/2025).

Penduduk miskin makin jauh dari garis kemiskinan. 

Ketimpangan antar mereka juga melebar.

Garis Kemiskinan (GK) Maret 2025 naik menjadi Rp475.488 per kapita per bulan.

Di desa justru lebih tinggi, Rp476.004, dibandingkan kota Rp473.493.

Komoditas makanan masih menjadi penyumbang terbesar GK, yaitu 78,04 persen.

Naik 0,49 persen poin dari periode sebelumnya.

Lima komoditas makanan utama penyumbang GK adalah; Beras, Rokok kretek filter, Ikan tongkol-tuna-cakalang, Kue basah, dan Telur ayam ras.

Sementara dari sisi non-makanan, komponen terbesar adalah perumahan, bensin, pendidikan, listrik, dan perlengkapan mandi.

Penurunan angka kemiskinan dipengaruhi sejumlah faktor ekonomi. 

Di antaranya; Deflasi Februari 2025 sebesar 0,24 persen (y-on-y)

Inflasi Maret terkendali di angka 1,56 persen

Pertumbuhan ekonomi triwulan I sebesar 4,38 persen

Nilai Tukar Petani (NTP) naik 3,41 persen, mencapai 143,09

Produksi padi meningkat 37,95 persen (Januari–April 2025)

Penyaluran bansos seperti PKH, BPNT, dan Sembako di seluruh kabupaten

“Penurunan signifikan baru terlihat sejak September 2024, dan terus berlanjut hingga kini,” jelas La’bi.

Posisi Sulbar di Pulau Sulawesi

Penurunan kemiskinan juga terjadi di hampir seluruh provinsi di Pulau Sulawesi.

Gorontalo mencatat penurunan tertinggi (0,63 persen poin).

Sulawesi Tenggara terendah (0,09 persen poin).

Hanya Sulawesi Utara mengalami kenaikan.

Saat ini, Sulbar berada di urutan ketiga provinsi dengan persentase kemiskinan terendah di Sulawesi.

Di bawah Sulsel dan Sulut, sudah menyentuh angka satu digit.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved