Mamuju Tengah

HMI Mamuju Tengah Soroti Kinerja Satreskrim Polres Mateng: Kasus Dugaan BBM Ilegal Menggantung

Diantaranya saat, Satuan lalulintas (Satlantas) berhasil mengamankan sebuah mobil diduga melansir BBM ilegal

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Abd Rahman
Sandi Anugrah/Tribun-Sulbar.com
PROVIDER ILEGAL - Ketua HMI Mateng, Taufik Saleng, menyoroti provider ilegal diduga beredar di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Rabu (4/6/2025). (Taufik for Tribun) 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) menyoroti kinerja Satreskrim Polres Mateng.

Hal itu ia sampaikan saat ditemui Tribun-Sulbar.com di Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Senin (21/7/2025).

Ketua HMI Mateng, Taufik Saleng mengatakan, beberapa kasus dugaan BBM ilegal belum terselesaikan.

Baca juga: Operasi Patuh Marano 2025: Polres Pasangkayu Tindak 13 Pelanggar Lalu Lintas

Baca juga: 6 Unit Sepeda Motor Warga Majene dan 5 STNK Disita Polisi saat Razia Operasi Marano

Diantaranya saat, Satuan lalulintas (Satlantas) berhasil mengamankan sebuah mobil diduga melansir BBM ilegal.

Dimana, Satlantas berhasil mengamankan barang bukti 1 mobil pick up dan 3 ton solar diduga penyalahgunaan BBM subsidi.

"Saat itu, barang buktinya sudah di serahterimakan ke Satreskrim Polres Mateng," beber Taufik.

"Namun, setelah kami cek barang bukti berupa 1 unit mobil beserta BBM yang dimuat, tidak kami temukan di Polres," tambahnya.

Belum lagi kasus kecelakaan melibatkan satu unit pickup diduga mengangkut BBM ilegal terbakar di Jl Trans Sulawesi Dusun Tallungallo, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak beberapa waktu lalu.

"Besar dugaan, pickup grand max tersebut memuat BBM bersubsidi yang disalahgunakan," jelasnya.

Sehingga, dirinya melakukan upaya konfirmasi ke Kanit Reskrim Polres Mateng.

"Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak Reskrim," bebernya.

Olehnya itu, ia merasakan kejanggalan terkait kasus tersebut.

"Menurut kami, ini sedikit janggal karena pasca barang bukti di serahterima dari Satlantas ke Satreskrim tindak lanjutnya belum jelas," ungkapnya.

"Bahkan, tersangkanya belum ada, juga sama sekali tidak rilis terkait hasil operasi tersebut," lanjutnya.

Ia merasa miris dengan kinerja Satreskrim Polres Mateng, hal itu dikarenakan sudah beberapa kali Kepala Satuan (Kasat) Reskrim berganti namun belum bisa menyelesaikan kasus-kasus berkarat di Mamuju Tengah.

"Seharusnya Kapolres yang perlu di evaluasi atau diganti," kuncinya. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved