Ijazah Palsu Jokowi

Eks Rektor UGM Buka Suara, di Depan Rismon: Ijazah S1 Jokowi Tidak Ada, Skripsi Contekan!

Pernyataan ini muncul saat dialog yang disiarkan melalui kanal YouTube Balige Academy, Rabu (16/7/2025).

Editor: Nurhadi Hasbi
tangkapan layar/Harian Surya
IJAZAH PALSU - Tangkapan layar perbincangan Mantan Rektor UGM, Prof Sofian Effendi,dengan ahli forensik digital Rismon Sianipar. 

Menurut Prof Sofian, Jokowi masuk UGM berbarengan dengan kerabatnya yang bernama Hari Mulyono.

Namun menurutnya ada perbedaan mendasar antara Jokowi dan Heri Mulyono.

Hari Mulyono, saat itu, dikenal sebagai mahasiswa yang cerdas dan aktif di berbagai organisasi.

Berbeda dengan Jokowi, menurut Prof Sofian, di dua tahun kuliahnya, nilainya buruk.

Sofian menyebut menurut informasi dari para profesor dan mantan dekan, Jokowi itu tidak lulus di tahun 1982 di dalam penilaian.

Karena penasaran, Prof Sofian sempat menanyakan langsung kepada pihak UGM perihal sripsi Jokowi yang beredar itu.

Dengan tidak adanya skripsi yang disahkan, Prof Sofian memastikan maka Jokowi tidak mungkin memiliki ijazah S1.

Di sisi lain, Prof Sofian juga mendengar rumor, Jokowi pernah meminjam ijazah Hari Mulyono untuk kepentingan tertentu.

Baca juga: 4 Kuasa Hukum Dampingi Jokowi Melapor ke Polda Metro Jaya Terkait Polemik Ijazah Palsu

Di kesempatan sama, Prof Sofian juga memastikan Kasmudjo tidak pernah menjadi pembimbing Jokowi, baik pembimbing akademik apalagi pembimbing skripsi.

Dia adalah Guru Besar Ilmu Administrasi Negara Universitas Gadjah Mada.

Pernah menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada tahun 1999 hingga 2000. 

Prof Sofian menjabat sebagai Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara pertama sejak 27 November 2014 sampai 3 Oktober 2019.

Video tersebut langsung viral dan memicu kontroversi di kalangan publik.

UGM melalui pihak kampus memastikan, Jokowi tercatat lulus S1 UGM pada 5 November 1985.

Selain itu, pihak UGM menegaskan skripsinya rujukan kampus sah secara administratif.
 
Polemik ini memperuncing wacana soal transparansi akademik, dengan oposisi juga menuntut pemeriksaan forensik ulang atas ijazah Jokowi.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved