Ijazah Palsu Jokowi

Eks Rektor UGM Buka Suara, di Depan Rismon: Ijazah S1 Jokowi Tidak Ada, Skripsi Contekan!

Pernyataan ini muncul saat dialog yang disiarkan melalui kanal YouTube Balige Academy, Rabu (16/7/2025).

Editor: Nurhadi Hasbi
tangkapan layar/Harian Surya
IJAZAH PALSU - Tangkapan layar perbincangan Mantan Rektor UGM, Prof Sofian Effendi,dengan ahli forensik digital Rismon Sianipar. 

TRIBUN‑SULBAR.COM, MAMUJU – Mantan Rektor UGM, Prof Sofian Effendi, buka suara soal polemik dugaan ijazah palsu mantan presiden RI, Joko Widodo.

Dalam perbincangan dengan ahli forensik digital Rismon Sianipar, Sofian Effendi mengatakan ijazah Joko Widodo tidak pernah ada.

Selain itu, skripsinya Joko Widodo disebut hanya contekan.

Pernyataan ini muncul saat dialog yang disiarkan melalui kanal YouTube Balige Academy, Rabu (16/7/2025).

Baca juga: Kisruh Tudingan Ijazah Palsu Jokowi Kian Memanas, Politisi Senior PDIP Bocorkan Fakta Baru

Menurut Sofian, Jokowi bukanlan mahasiswa berprestasi sesuai yang disampaikan banyak orang selama ini.

Dia mengungkapkan,  Jokowi selama empat semester pertama di Fakultas Kehutanan UGM, sekitar 30 mata kuliah tidak memenuhi syarat IPK minimal.

Artinya, Jokowi tidak memenuhi syarat untuk lanjut ke jenjang sarjana penuh.

Transkrip yang dipamerkan Bareskrim Polri, kata dia, hanya mencakup status Sarjana Muda.

Sofian mengaku sudah mencari informasi dari rekan-rekannya pengampu di Fakultas Kehutanan.

Sofian menyebut skripsi Jokowi yang beredar saat ini juga tidak resmi.

Skripsi itu tanpa pengesahan, tanda tangan pembimbing, dan dituduh menjiplak karya seorang dekan.

Itu sebabnya Sofian menyebut skripsi Jokowi sebagai contekan.

"Tanpa skripsi resmi dan IPK yang layak, tidak mungkin Jokowi memiliki ijazah S1 UGM," katanya.

Dia memang mengakui Jokowi pernah kuliah di UGM.

Jokowi, kata Sofian, masuk kuliah pada tahun 1980 di Fakultas Kehutanan.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved