Otomotif

Mobil Terendam Banjir? Jangan Langsung Starter, Ini Langkah Penanganan Awal yang Wajib Dilakukan

Menurut Alif Helmi, penanggung jawab bengkel Rama Teknik di Universitas Pamulang, menyalakan mesin terlalu cepat bisa berisiko besar. 

Editor: Abd Rahman
Istimewa
MOBIL RUSAK - Ilustrasi mobil terendam banjir. Langkah pertama yang harus dilakukan bukanlah langsung menyalakan mesin, melainkan memeriksa kondisinya secara menyeluruh. Menurut Alif Helmi, penanggung jawab bengkel Rama Teknik di Universitas Pamulang, menyalakan mesin terlalu cepat bisa berisiko besar. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Mobil yang sempat terendam atau terkena banjir mutlak harus segera mendapat penanganan agar kerusakan tidak makin parah dan biaya perbaikan tidak membengkak. 

Langkah pertama yang harus dilakukan bukanlah langsung menyalakan mesin, melainkan memeriksa kondisinya secara menyeluruh.

Menurut Alif Helmi, penanggung jawab bengkel Rama Teknik di Universitas Pamulang, menyalakan mesin terlalu cepat bisa berisiko besar. 

Baca juga: Doa Pengantin Baru, Rahasia Pernikahan Langgeng Ala Rasulullah SAW

Baca juga: Marc Marquez Rayakan Juara MotoGP Jerman dengan Joget Aura Farming Ala Pacu Jalur

"Kalau mobil habis kena banjir, jangan langsung distarter. Bisa bahaya kalau air udah masuk ke ruang mesin," ujar Helif melansir dari GridOto.com, Selasa (15/7/2025).

Air yang masuk ke ruang bakar mesin dapat menyebabkan water hammer, sebuah kondisi fatal di mana piston menekan air yang tidak bisa dikompresi.

Sehingga merusak komponen internal mesin seperti setang piston bengkok atau bahkan blok mesin pecah.

Cek Bagian Vital Sebelum Starter

Langkah awal yang sangat disarankan adalah membuka kap mesin dan mengecek bagian-bagian vital seperti filter udara dan oli mesin.

 "Kalau filter udara udah basah atau oli warnanya putih susu, itu tandanya ada air masuk," jelas Helmi. 

Oli yang berubah warna menjadi putih susu adalah indikasi kuat air telah bercampur dengan oli mesin, yang dapat merusak komponen bergerak karena pelumasan yang tidak optimal.

Selain itu, penting juga untuk memeriksa bagian-bagian kelistrikan dan elektronik.

 Air adalah konduktor listrik yang baik dan bisa menyebabkan korsleting pada sistem kelistrikan mobil, yang berpotensi merusak ECU (Engine Control Unit) atau komponen elektronik lainnya yang mahal.

Sementara itu Sugiyono, pemilik bengkel Tunas Bijaksana di Cibodas, juga menyarankan untuk segera memutus kelistrikan mobil dengan melepas kabel aki. 

Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya korsleting atau kerusakan lebih lanjut pada sistem elektrikal.

Setelah melakukan pemeriksaan awal dan memutus kelistrikan, langkah terbaik adalah tidak mencoba menghidupkan mobil sama sekali. 

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved