Harga Beras Melonjak

Harga Beras di Majene Meroket, Warga Mulai Was-Was Isu Beras Oplosan

‎Di tengah mahalnya harga, kekhawatiran masyarakat terhadap isu beras oplosan mulai muncul

Penulis: Anwar Wahab | Editor: Abd Rahman
ANWAR
BERAS MAJENE MAHAL - Tumpukan beras di ruko pedagang, yang ada di Pasar Sentral Majene, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulbar, Selasa (15/7/2025), Di tengah mahalnya harga, kekhawatiran masyarakat terhadap isu beras oplosan mulai muncul. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE  - Harga beras di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), masih mencekik warga karena harga tak kunjung turun.

Saat ini, beras premium merek Nur Madinah kini dijual Rp 400 ribu per karung, naik dari sebelumnya Rp 350 ribu

Kemudian beras jenis medium pun ikut naik dari Rp 325 ribu menjadi Rp 380 ribu per karung.

Baca juga: 44 Ribu Warga di Polman Akan Dapat Bantuan Beras dari Bulog, Pekan Ini Disalurkan

Baca juga: Terciduk Tak Pakai Helm dan SIM, 10 Pengendara Ditilang di Majene

‎Di tengah mahalnya harga, kekhawatiran masyarakat terhadap isu beras oplosan mulai muncul.

‎Meski belum ditemukan secara langsung di pasar Majene, kabar soal peredaran beras oplosan di sejumlah daerah tetangga membuat sebagian warga lebih berhati-hati.

‎“Kami takut-takut juga, apalagi di media sosial sudah ramai ada yang cerita soal beras oplosan. Makanya kami sekarang lebih pilih beli langsung perkarung di toko yang sudah biasa langganan,” ujar Rahma, warga Kelurahan Tande saat ditemui di pasar Sentral Majene Selasa (15/7/2025).

‎Menurut dia, membeli beras perkarung dari pedagang tetap dianggap lebih aman dan menjamin kualitas dibanding membeli secara eceran per liter di pasar. 

Hal senada diakui beberapa ibu rumah tangga lainnya di Majene.

‎Sejumlah pedagang beras di Pasar Sentral Majene juga membenarkan bahwa kekhawatiran pembeli meningkat dalam beberapa minggu terakhir.

‎“Sekarang banyak yang pilih beli karungan langsung, jarang yang beli per liter. Katanya takut kalau berasnya oplosan,” kata Hendrik, pedagang beras, kepada wartawan.

‎Isu beras oplosan sendiri mengacu pada beras yang dicampur dari berbagai jenis atau kualitas berbeda, lalu dijual dengan harga premium. 

Meski belum terpantau di Majene, masyarakat tetap meminta pengawasan ketat dari dinas terkait.(*)

‎Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved