Tahun Ajaran Baru

Banyak Pembeli Beralih ke Online, Pedagang Seragam Sekolah di Majene Sepi Omzet Rp200 Ribu Susah

omzet yang biasanya bisa tembus Rp2 juta per hari, kini bahkan tak sampai Rp1 juta, dapat Rp 200 ribu pun susah.

Editor: Ilham Mulyawan
anwar
SEPI - Suasana penjual seragam sekolah di pasar Sentral Majene, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, nampak sepi tak ada pembeli satupun Minggu (13/7/2025). I menyampaikan tahun-tahun sebelumnya, momen seperti ini menjadi ladang rejeki bagi pedagang perlengkapan sekolah. Namun tahun ini, kondisi berbeda terlihat jelas. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE  – Lesunya penjualan perlengkapan sekolah di Pasar Sentral Majene, Kecamatan Banggae Timur, Sulawesi Barat, memaksa sejumlah pedagang seragam sekolah tutup lebih awal. 

Di awal tahun ajaran baru 2025/2026 ini, suasana pasar yang biasanya ramai justru sepi dari pembeli.

‎Harun, seorang pedagang seragam sekolah yang masih bertahan, mengaku kondisi penjualan tahun ini jauh menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

Ia menyebut, omzet yang biasanya bisa tembus Rp2 juta per hari, kini bahkan tak sampai Rp1 juta, dapat Rp 200 ribu pun susah.

Baca juga: Pohon Besar Tumbang di Desa Kabubu Mateng, Putuskan Kabel Listrik

Baca juga: Beras SPHP Belum Dilepas Bulog Harga Beras di Mamuju Belum Stabil Masih Tembus Hingga Rp405 Ribu

‎“Sekarang sepi sekali. Banyak pembeli beralih belanja online, jadi yang datang langsung ke pasar sudah sangat berkurang,” kata Harun saat ditemui di tokonya, Minggu (13/7/2025).

‎Kondisi ini membuatnya harus mengurangi jumlah stok dan modal belanja.

‎Bahkan, menurutnya, beberapa pedagang seragam yang ia kenal sudah memilih menutup ruko karena tak sanggup menutupi biaya operasional.

‎“Teman-teman banyak yang ngeluh. Ada yang sudah tutup ruko karena tidak kuat, daripada rugi terus. Kalau begini terus, bisa-bisa saya juga ikut berhenti jualan,” ungkapnya.

‎Harga seragam yang dijual Harun tergolong terjangkau. Untuk tingkat SD dibanderol Rp35 ribu hingga Rp40 ribu, SMP Rp50 ribu sampai Rp70 ribu, dan SMA berkisar Rp60 ribu hingga Rp90 ribu per stel. Namun harga bersaing saja tak cukup untuk menarik minat beli masyarakat.

‎Harun berharap masyarakat kembali mendukung pedagang lokal di tengah gempuran belanja daring.

‎“Belanja online boleh saja, tapi kalau semua begitu, kami yang di pasar ini makin terpuruk,” tutupnya dengan nada harap. (*)

‎Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved