Harga Beras Melonjak

Bulog Mamuju Simpan Beras 4 Ribu Ton di Gudang , 15 Ribu KPM Akan Terima Bantuan Beras Gratis

Data penerima bantuan tersebut, kata Wahyuddin, bersumber dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial

|
Editor: Abd Rahman
Andika Firfdaus
HARGA BERAS NAIK - Kantor Bulog cabang Mamuju di Jl Gatot Subroto, Kelurahan Simboro, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (7/7/2025). Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Kabupaten Mamuju direncanakan akan dimulai minggu depan. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Stok beras di gudang Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Mamuju, sebanyak  4.000 ton.

Stok ini disebut bertahan dan masih aman hingga enam bulan ke depan.

"Secara stok kita aman. Namun untuk penyalurannya, kami sebagai operator masih menunggu surat penugasan dari regulator, yakni Badan Pangan Nasional," ujar  Kata Kepala Bulog Mamuju, Wahyuddin saat ditemui di Kantornya,Jl Jendral Gatot Subroto, Kelurahan Simboro, Kecamatan Simboro,Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (7/7/2025).

Kata dia,penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Kabupaten Mamuju direncanakan akan dimulai minggu depan. 

Baca juga: Bupati Pasangkayu Ajak Jaga Sinergi dan Kebersamaan Usai Ranperda APBD 2024 Disetujui

Baca juga: Harga Beras Meroket, Bulog Pasangkayu Janji Salurkan Beras 10 Kg Ke Masyarakat

Sekitar 15.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan mendapatkan bantuan pangan, masing-masing sebesar 10 kilogram per bulan selama dua bulan (Juni - Juli), sehingga totalnya mencapai 20 kilogram per keluarga.

Data penerima bantuan tersebut, kata Wahyuddin, bersumber dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial. 

Wahyuddin mengatakan, sejak bulan Maret, pihaknya telah melakukan penyerapan gabah dari petani lokal. 

Hingga saat ini, total gabah yang diserap telah mencapai sekitar 6.000 ton, yang setara dengan 3.000 ton beras.

"Penyerapan kami mencakup wilayah Tommo, Pangale, Sampaga, dan Kalukku," jelas Wahyuddin.

Sementara itu, salah satu instrumen lain dalam menjaga stabilitas harga adalah program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). 

"Namun, untuk saat ini, penyaluran SPHP di wilayah Mamuju belum dilakukan karena Bulog masih menunggu penugasan resmi,"ujarnnya.

Diberitakan sebelumnya, Harga beras di Sulawesi Barat kian melonjak.

Di ibukota provinsi, Kabupaten Mamuju misalnya beras 5 kilogram dijual seharga Rp 80 ribu, sementara jenis premium dijual Rp 85 ribu.

Untuk kemasan 10 kilogram, harga beras medium dibanderol Rp 165 ribu dan premium Rp 170 ribu.

Sementara beras 25 kilogram kini dijual dengan harga Rp 385 ribu untuk jenis medium dan Rp 405 ribu untuk premium.

Rahmat Sidiq, pedagang Pasar Baru Mamuju, Jalan Abdul Syakur, Kelurahan Karema, Kabupaten Mamuju, mengatakan Harga terus merangkak naik dalam dua bulan terakhir.

Kondisi ini membuat pedagang dan pembeli sama-sama resah menghadapi lonjakan harga yang belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

"Iya, sudah dua bulan naik terus. Naiknya bertahap, rata-rata naik lima ribu rupiah," ujar Rahmat saat ditemui di lapaknya, Minggu (6/7/2025).

Rahmat menyebut, salah satu penyebab utama lonjakan harga ini adalah belum disalurkannya beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Perum Bulog.

Ia menuding Bulog hanya menumpuk stok beras dan tidak segera mendistribusikannya ke pasar.

"Apalagi Bulog tumpuk saja berasnya. Mereka juga yang ambil beras dari petani. Akhirnya masyarakat yang menjerit," ungkapnya.

Menurutnya, jika situasi ini terus berlanjut tanpa ada intervensi dari pemerintah, maka harga beras bisa melonjak lebih tinggi lagi.

Ia bahkan memprediksi harga beras ukuran 25 kilogram bisa menyentuh angka Rp500 ribu.

"Kalau begini terus, harga beras yang 25 kg bisa tembus Rp 500 ribu," ujarnya menambahkan. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved