Berita Pasangkayu

Harga Lombok Keriting di Pasar Pasangkayu Merosot Tajam Usai Iduladha

Rosna menyebut, tren ini disebabkan oleh melimpahnya pasokan dari petani lokal maupun luar daerah, seiring membaiknya kondisi cuaca dan arus distribus

Penulis: Taufan | Editor: Nurhadi Hasbi
Taufan/Tribun-Sulbar.com
HARGA BAHAN POKOK – Suasana jual beli di lapak Rosna, pedagang di Pasar Desa Randomayang, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, Sabtu (14/6/2025). Sejumlah komoditas, termasuk lombok keriting, mengalami penurunan harga sepekan usai Iduladha. 

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Harga lombok keriting di Pasar Desa Randomayang, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, mengalami penurunan tajam sepekan usai Hari Raya Idul Adha.

Dari pantauan di lokasi, harga cabai jenis tersebut kini berada di kisaran Rp45 ribu per kilogram, turun drastis dari harga sebelumnya yang sempat mencapai Rp70 ribu per kilogram.

“Sudah beberapa hari ini lombok keriting Rp45 ribu. Sebelumnya mahal sekali, sampai Rp70 ribu,” ujar Rosna, pedagang setempat yang ditemui di lapaknya, Sabtu (14/6/2025).

Baca juga: Aksi Nekat Sopir Pick Up Muat Pick Up di Pasangkayu Berujung Ditilang Polisi

Penurunan harga lombok keriting ini disambut baik oleh para pembeli.

Rosna menyebut, tren ini disebabkan oleh melimpahnya pasokan dari petani lokal maupun luar daerah, seiring membaiknya kondisi cuaca dan arus distribusi.

“Kalau pasokan lancar begini, harga juga ikut turun. Tapi kalau cuaca buruk, bisa naik lagi,” jelasnya.

Komoditas Lain Turut Turun, Meski Tidak Merata

Selain lombok keriting, beberapa komoditas lain juga mengalami penurunan harga.

Tomat, misalnya, kini dijual seharga Rp8 ribu per kilogram, turun dari sebelumnya Rp12 ribu.

Lombok sirup atau cabai besar juga turun dari Rp60 ribu menjadi Rp45 ribu per kilogram.

Namun, tidak semua harga bahan pokok ikut turun. Bawang merah justru mengalami kenaikan dari Rp40 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram.

Sementara itu, bawang putih turun menjadi Rp32 ribu per kilogram, dari sebelumnya berkisar Rp45 ribu–Rp50 ribu.

Rosna mengatakan bahwa penurunan harga seperti ini lazim terjadi usai hari raya besar, termasuk Idul Adha.

Ia berharap harga bisa tetap stabil menjelang masa-masa sibuk seperti panen raya dan tahun ajaran baru, yang biasanya turut memengaruhi permintaan dan harga pasar.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Taufan

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved