Harga Beras
Harga Beras di Pasar Lama Mamuju Mulai Naik Jelang Idul Adha
Pedagang Fatirah mengatakan, kenaikan beras sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu.
Penulis: Andika Firdaus | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Menjelang Idul Adha 1446 Hijriah, harga beras naik di Pasar Lama Mamuju Jl Pasar Sintra Liamas, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Pantauan Tribun Sulbar.com, Kamis (6/2/2025) Sore, sejumlah merek beras mengalami kenaikan harga.
Baca juga: Penja Melimpah, Emak-emak di Mamuju Tengah Kerja Sampingan Jemur Ikan
Baca juga: Lantik Yamin Jadi Kepala Biro Umum, Gubernur Sulbar SDK: Banyak Ancaman di Situ
Pedagang Fatirah mengatakan, kenaikan beras sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu.
"Sudah sebulan terakhir mengalami kenaikan, tapi tiga hari ini langsung melonjak,"ungkap Fatirah saat ditemui distand dagangannya.
Sebelumnya harga beras premium ukuran 25 kg berkisar Rp 355 ribu, sementara beras medium 25 kg dijual seharga Rp 320 ribu.
Namun, kini harga tersebut telah melonjak tajam.
Untuk jenis beras premium, harga terbaru per 25 kg adalah:
NM Rp375 ribu
Duyung: Rp 375 ribu
Presiden Rice: Rp 385 ribu
Sementara itu, untuk jenis beras medium, harga per 25 kg naik menjadi:
Malolo: Rp 345 ribu
Madinah: Rp 345 ribu
Ketupat: Rp 340 ribu
"Kenaikan beras ini sekitar Rp 5 ribu sampai Rp 15 ribu per kilonya dan terjadi semua ukuran beras,"terangnya.
Fatirah mengungkapkan, ia belum mengetahui penyebab pasti kenaikan harga beras tersebut.
"Saya belum tau pastinya tapi biasanya stok kurang dan petani belum panen,"ungkapnya.
Seiring dengan kenaikan harga beras, Fatirah mengamati bahwa daya beli masyarakat juga mulai berkurang.
"Saya lihat ini memasuki bulan Mei sangat lesu pembeli," ucapnya.
Kenaikan harga beras ini dikhawatirkan akan membebani masyarakat, terutama menjelang kebutuhan pangan yang meningkat menjelang hari raya Idul Adha.
"Semoga ada langkah konkret untuk menstabilkan harga beras di Mamuju,"ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Mamuju, Andi Tenri Saung, menyatakan pihaknya telah melakukan pemantauan intensif.
"Sudah dua hari kami turun pemantauan ketersediaan stok di pasar dan distributor. Ini untuk menjamin ketersediaan pangan di hari besar keagamaan," ujar Andi Tenri saat dikonfirmasi, Selasa, (27/5/2025).
Selain itu, Andi Tenri juga menyampaikan rencana pemantauan bersama Forkopimda.
"Dan rencana juga akan melakukan pemantauan bersama Forkopimda tapi waktunya masih menunggu kesiapan," tambahnya.
Lebih lanjut, Andi Tenri menyebutkan, harga bahan pokok lainnya seperti cabai dan bawang masih stabil di kisaran Rp 40 ribu - Rp 45 ribu per kilogram.
"Kecuali beras mengalami kenaikan. Kondisi ini bukan cuma di Mamuju, tapi seluruh Indonesia," jelasnya.
Terkait kenaikan harga beras, Andi Tenri telah berkoordinasi dengan pihak Bulog.
"Saya sudah komunikasi dengan pihak Bulog, mereka untuk SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) masih menunggu surat dari pusat," pungkasnya.
Andi Tenri mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten juga akan menggelar gerakan pasar murah sebagai upaya menstabilkan harga. (*)
Laporan Wartawan Tribun Sulbar Andika Firdaus
Gegara Bulog Serap Gabah dari Petani, Harga Beras di Pasangkayu Makin Mahal Tembus Rp18 Ribu |
![]() |
---|
Harga Beras di Mamuju Tengah Melonjak, Pedagang Ngaku Stok dari Distributor Menipis |
![]() |
---|
Harga Beras Naik, Petani Pasangkayu Tak Rasakan Dampaknya |
![]() |
---|
Harga Beras Premium di Mamasa Tembus Rp 15 Ribu per Liter, Warga Diminta Konsumsi Beras Lokal |
![]() |
---|
Bulog Mamuju Sudah Salurkan 87,8 Ton SPHP, Tapi Harga Beras Belum Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.