Harga Ayam

Harga Daging Ayam Ras di Mamuju Belum Melonjak 2 Pekan Jelang Idul Adha

meski harga saat ini tergolong murah, tren permintaan yang meningkat menjelang hari raya diyakini akan mendorong kenaikan harga dalam waktu dekat.

Penulis: Suandi | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Suandi
Harga ayam potong - Pedagang yang menyiapkan pesanan ayam potong pembeli di depan Kantor Gubernur Sulbar, Jl H Abd Malik Pettanna Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Jumat (23/5/2025). Dua pekan menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah atau tahun 2025 Masehi, harga ayam ras potong di Kabupaten Mamuju masih tergolong rendah. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Dua pekan menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah atau tahun 2025 Masehi, harga ayam ras potong di Kabupaten Mamuju masih tergolong rendah. 

Padahal momentum hari raya biasanya identik dengan lonjakan permintaan terhadap kebutuhan pangan, termasuk daging ayam.

Baca juga: Gerak Sulbar Layangkan Mosi Tidak Percaya Atas Putusan Kasus Korupsi Stadion Manakarra

Baca juga: Buaya Sering Muncul, BPBD Pasangkayu Pasang Papan Peringatan di Anjungan

Salah satu pedagang ayam potong, Anto, yang ditemui di lokasi Gerakan Pangan Murah (GPM) Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, mengungkapkan saat ini harga ayam potong berada di kisaran Rp 20 ribu per kilogram (kg). 

Harga tersebut terbilang masih rendah jika dibandingkan dengan tren harga menjelang hari besar keagamaan lainnya.

“Sekarang harga ayam masih murah, baru naik sedikit dari minggu pertama Mei yang sebelumnya cuma Rp 18 ribu per kilogram. Kalau kami jual per ekor biasanya Rp 50 ribu,” ujar Anto saat ditemui di GPM yang digelar di depan Kantor Gubernur Sulbar, Jl H Abd Malik Pettanna Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Jumat (23/5/2025).

Ia menambahkan, meski harga saat ini tergolong murah, tren permintaan yang meningkat menjelang hari raya diyakini akan mendorong kenaikan harga dalam waktu dekat.

“Kalau sudah dekat-dekat lebaran, pasti naik. Permintaan pasti lebih tinggi karena banyak yang butuh ayam buat kurban kecil atau masakan keluarga,” jelasnya.

Anto menyebut selama mengikuti kegiatan GPM, penjualan ayam cukup tinggi. 

Pada hari ini saja, ia membawa sebanyak 50 ekor ayam, dan semuanya ludes terjual dalam waktu singkat.

“Cepat habis. Di sini banyak warga datang cari bahan makanan murah,” katanya.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved