Berita Mamuju

Puskesmas Botteng Mamuju Tidak Buka Hari Sabtu? Kepala Puskesmas: Punya Bukti CCTV

Isu ini mencuat usai seorang warga bernama Rudi meninggal dunia di Masjid Nurul Jihad, Desa Botteng..

Penulis: Suandi | Editor: Munawwarah Ahmad
Istianah
Puskesmas Botteng - Staf di Puskesmas Botteng, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, yang sedang apel pagi, Sabtu (17/5/2025). Kepala Puskesmas (Kapus) Botteng, Istianah, membantah kabar yang menyebutkan bahwa Puskesmas tempatnya bertugas tidak beroperasi pada Sabtu (17/5/2025). Isu ini mencuat usai seorang warga bernama Rudi meninggal dunia di Masjid Nurul Jihad, Desa Botteng. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Kepala Puskesmas (Kapus) Botteng, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Istianah, membantah kabar yang menyebutkan Puskesmas tempatnya bertugas tidak beroperasi, Sabtu (17/5/2025).

Isu ini mencuat usai seorang warga bernama Rudi meninggal dunia di Masjid Nurul Jihad, Desa Botteng. 

Baca juga: Arus Lalu Lintas di Tubo Sendana Majene Lumpuh Sementara Warga Demo di Jembatan Tolak Tambang Pasir

Baca juga: Wisata Pantai Munu Majene, Tiket Masuk Hanya Rp 5 Ribu Tak Jauh dari Kota

Sebelumnya, korban dilaporkan mengeluh sakit perut dan sempat meminta tolong kepada rekannya, Deni, untuk membawanya ke fasilitas kesehatan. 

Namun, menurut keterangan saksi yang dikutip dari pihak kepolisian, Puskesmas Botteng disebut dalam kondisi tutup sehingga korban akhirnya dibawa ke masjid untuk beristirahat, sebelum akhirnya meninggal dunia.

Menanggapi kabar tersebut, Istianah menyatakan Puskesmas Botteng tetap membuka pelayanan seperti biasa pada hari Sabtu. 

Ia bahkan menegaskan bahwa staf mengikuti apel pagi dan siap melayani pasien.

“Puskesmas tetap buka dan pelayanan berjalan normal. Bahkan ada apel pagi seperti biasa,” ujar Istianah saat dikonfirmasi pada Minggu (18/5/2025).

Ia juga menepis klaim bahwa korban sempat dibawa ke puskesmas. 

Menurutnya, tidak ada laporan atau bukti bahwa Rudi pernah datang atau dibawa ke Puskesmas Botteng pada hari kejadian.

“Setelah kami telusuri, tidak benar ada yang membawa korban ke puskesmas. Berdasarkan informasi yang kami himpun, permintaan korban sendiri adalah untuk dibawa ke masjid, bukan ke fasilitas kesehatan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Istianah menyebut pihaknya memiliki rekaman CCTV yang dapat membuktikan bahwa pelayanan di puskesmas tetap berlangsung pada hari tersebut. 

“Kalau ada yang meragukan, kami punya CCTV yang bisa dicek,” pungkasnya.

Pernyataan ini disampaikan untuk meluruskan informasi yang beredar di masyarakat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman terkait pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi  

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved