Stunting Sulbar

Seribu Lebih Anak di Mamuju Tengah Masuk Kategori Stunting, Sulbar Tertinggi di Sulawesi

Salah satu faktor determinan kenaikan angka stunting karena kurangnya cakupan ASI eksklusif pada bayi dibawah enam bulan.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun-Sulbar.com/Abd Rahman
Ilustrasi - Telkom Indonesia, Tribun Sulbar dan BKKBN Sulbar menyerahan bantuan gizi kepada keluarga stunting di Mamuju, di Kantor Tribun-Sulbar.com, Jl RE Martadinata, Mamuju, Sulbar, Selasa (29/8/2023) (Abd Rahman) 

Angka stunting tahun 2024 Sulbar 30,3 persen.

"Kenaikannya di angka 5,1 persen" beber Lutfi.

Salah satu faktor determinan kenaikan angka stunting karena kurangnya cakupan ASI eksklusif pada bayi dibawah enam bulan.

Selain itu, kurangnya cakupan baduta mendapat MPASI beragam.

Pemkab Mateng mencegah kasus meningkat dimulai dari remaja.

Yaitu pemberian tablet tambah darah pada remaja putri, skrining anemia (pemeriksaan hemoglobin) pada siswi kelas 7 dan 10 dan pembinaan kesehatan di sekolah.

Kemudian Ibu hamil, dilakukan pemeriksaan ANC, kelas ibu hamil, pendampingan ibu hamil KEK dan Resiko tinggi (Risti).

Hingga balita yakni kelas ibu balita, pemantauan pertumbuhan balita di posyandu, suplementasi vitamin A, pemberian obat cacing, pendampingan pemberian mp-ASI dan ASI eksklusif dan pendampingan rujukan balita stunting.

Selain itu, ada juga pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal, sasarannya ibu hamil KEK dan balita bermasalah gizi (balita tidak naik berat badannya, balita berat badan kurang, dan balita gizi kurang). (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved