Sekolah Rakyat

Sekolah Rakyat di Polman Beroperasi Juli Mendatang, Target 100 Anak Kategori Miskin

Sekolah rakyat ini akan dioperasikan di SPP SMK Rea Timur, Desa Rea Timur, Kecamatan Binuang, Polman.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
SEKOLAH RAKYAT - Bupati Polman meninjau program sekolah rakyat yang akan beroperasi pada Juli 2025 mendatang, Rabu (7/5/2025). Menargetkan 100 anak dengan jenengan sekolah dasar dan sekolah menengah, dioperasikan di SPP SMK Rea Timur, Desa Rea Timur, Kecamatan Binuang, Polman. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat (Sulbar) ikut membuat program sekolah rakyat yang akan beroperasi pada Juli 2025 mendatang,  Rabu (7/5/2025).

Sekolah rakyat di gagas Pemkab Polman ini menargetkan 100 anak dengan jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Sasaran dari sekolah rakyat sendiri merupakan akan tidak mampu atau katagori miskin dan anak putus sekolah.

Baca juga: Sekolah Rakyat Akan Dibangun di 6 Kabupaten se-Sulbar, Pemkab Tingkat SMP Pemprov Tingkat SMA

Sekolah rakyat ini akan dioperasikan di SPP SMK Rea Timur, Desa Rea Timur, Kecamatan Binuang, Polman.

Sekolah rakyat merupakan salah satu program pemerintah pusat yang digagas melalui Kementerian Sosial (Kemensos).

Bupati Polman Samsul Mahmud mengatakan dipilihnya lokasi SMK Rea Timur karena sudah representatif.

"Ini kita tinggal bersihkan ruangannya, kita target 100 orang siswa kurang mampu di tahun ajaran baru," kata Samsul Mahmud kepada wartawan.

Dia mengatakan target sekola rakyat ini merupakan siswa kurang mampu dan anak putus sekolah.

Pihaknya menargetkan sekolah rakyat ini akan berjalan Juli 2025, dengan target 100 anak kurang mampu dan anak putus sekolah.

Samsul Mahmud berharap progam nasional ini dapat berjalan lancar dan menjadi harapan warga kurang mampu untuk mengenyam pendidikan.

"Biayanya ini semua dari Kemensos, program nasional, kalau tenaga pendidiknya kita masih menunggu petunjuk teknisnya," katanya lagi.

Dia menambahkan progam ini bertujuan  untuk kepentingan pemerataan sumber daya manusia lewat progam pendidikan.

Untuk diketahui, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) mencatat jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) mencapai 12.070, Rabu (7/5/2025).

Dari total 12.070  ATS tersebut, usia 7–12 tahun tercatat sebanyak 1.694 anak, terdiri dari 906 laki-laki dan 788 perempuan.

Sementara usia 13–15 tahun berjumlah 2.864 ATS dengan rincian 1.648 laki-laki dan 1.216 perempuan. 

Angka tertinggi terdapat pada kelompok usia 16–18 tahun, yaitu 5.012 anak, terdiri dari 2.962 laki-laki dan 2.050 perempuan.

Sisanya, 2.500 ATS, berada dalam rentang usia 19 hingga 45 tahun. 

Data tersebut menunjukkan ATS di Polman didominasi usia sekolah 7 sampai 20 tahun dengan mayoritas berjenis kelamin laki-laki.

Kecamatan Campalagian menjadi wilayah dengan jumlah ATS tertinggi sebanyak 1.300 anak.

Disusul Kecamatan Polewali dengan 975 anak, serta Kecamatan Luyo sebanyak 785 anak.

Kepala Disdikbud Polman Andi Rajab Patajangi, membenarkan bahwa data jumlah ATS hingga akhir tahun 2024 mencapai 12.070 anak.

Namun, kata Andi Rajab masih perlu diverifikasi ulang untuk memastikan data terkini hingga Mei 2025.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved