Berita Mamuju Tengah

Curahan Hati Wati, Ibu 3 Anak yang Menolak Relokasi Pasar Lama Topoyo Mamuju Tengah

Ia berharap, pemerintah tidak menutup Pasar Lama, tetapi mengoperasikan keduanya (Pasar Lama dan Pasar Baru).

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Nurhadi Hasbi
Sandi Anugrah/Tribun-Sulbar.com
RELOKASI PASAR - Wati, salah seorang pedagang, menolak rencana penutupan Pasar Lama di Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Rabu (7/5/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Wati, seorang pedagang di Pasar Lama Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar), menjadi salah satu yang menolak rencana relokasi pasar ke Pasar Baru.

Ia menceritakan kisahnya telah berjualan di Pasar Lama tersebut selama bertahun-tahun.

"Saya sudah berdagang di Pasar Lama ini selama hampir 10 tahun, Pak," ujar Wati kepada Tribun-Sulbar.com, Rabu (7/5/2025).

Baca juga: Tegas Tolak Dipindahkan ke Pasar Baru, Ketua Asosiasi Pedagang Topoyo: Presiden Sekalipun Kami Lawan

Oleh karena itu, ia tidak setuju jika aktivitas jual beli di Pasar Lama ditutup pemerintah.

Pasalnya, sejak anak-anaknya kecil hingga dewasa, ia bersama suami mencari nafkah di pasar tersebut.

"Anak saya masih berumur dua tahun ketika saya mulai berjualan di Pasar Lama ini, dan kini ia sudah beranjak dewasa," ucapnya.

Ia berharap, pemerintah tidak menutup Pasar Lama, tetapi mengoperasikan keduanya (Pasar Lama dan Pasar Baru).

Hal itu dikarenakan, hidupnya sangat bergantung pada Pasar Lama.

Menurutnya, kondisi pasar yang strategis dan selalu ramai membuat Pasar Lama banyak dikunjungi masyarakat.

"Saya punya tiga anak yang harus dinafkahi, Pak. Jika penghasilan menurun, maka bagaimana kami memenuhi kebutuhan mereka?" pungkasnya.

Sebagai informasi, penutupan aktivitas jual beli di Pasar Lama berdasarkan Surat Edaran Bupati No.500.2/204/IV/2025.

Dalam surat edaran tersebut disebutkan bahwa seluruh kegiatan jual beli pada setiap hari Jumat, terhitung mulai 9 Mei 2025, dialihkan ke Pasar Baru atau Pasar Sentral Mamuju Tengah.

Atas SE tersebut, sejumlah pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Pasar Topoyo secara tegas menolak penutupan itu.

Bukan hanya itu, mereka juga menolak relokasi ke Pasar Baru dengan alasan-alasan tertentu, terutama yang berkaitan dengan perputaran ekonomi.

Asosiasi Pedagang Pasar Topoyo ini menginginkan kedua pasar tetap beroperasi bersama, baik Pasar Lama maupun Pasar Baru. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved