Petani Nilam Akhiri Hidup
Petani Nilam di Keang Mamuju Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Tali Diduga Akibat Depresi
beberapa kebiasaan yang menonjol antara lain korban tidak menyukai keramaian, cenderung menyendiri dan jarang berkomunikasi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Warga Dusun Salumanapo, Desa Keang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat digegerkan penemuan mayat seorang pria, dengan kondisi tergantung, dengan leher masih terlilit tali pada Rabu (30/4/2025) pagi.
Korban inisial MS (40), sehari-hari bekerja sebagai petani nilam dan kakao.
Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir mengatakan, berdasarkan keterangan keluarga, korban diketahui memiliki riwayat gangguan mental, dan diduga tengah mengalami depresi dalam beberapa waktu terakhir.
"Keterangan pihak keluarga, beberapa kebiasaan yang menonjol antara lain korban tidak menyukai keramaian, cenderung menyendiri dan jarang berkomunikasi, baik dengan keluarga maupun warga sekitar," ujar Herman.
Baca juga: BREAKING NEWS: Diduga Akhiri Hidup, Petani Nilam Ditemukan Tewas Leher Terlilit Tali di Keang Mamuju
Baca juga: 117 Randis Pemprov Dicek Personel BPKPD Sulbar Mulai Fisik Hingga Pajak, Segera Audit BPK
Gabungan personel Polsek Kalukku dan Satreskrim Polresta Mamuju telah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan olah TKP.
Keterangan pihak keluarga lagi kata Herman, korban awalnya meninggalkan rumah pada malam hari tanpa sepengetahuan anggota keluarga, istri dan anaknya.
Kemudian pencarian dilakukan oleh warga sejak pukul 05.30 WITA, dan sekitar pukul 08.00 WITA, korban ditemukan dalam kondisi tergantung dengan tali di leher pada sebuah pohon langsat, berjarak sekitar 35 meter dari belakang rumahnya.

Mengetahui kejadian tersebut, keluarga korban segera menghubungi pihak kepolisian.
Personel Polsek Kalukku bersama tim Satreskrim Polresta Mamuju langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian.
"Sekitar pukul 09.00 WITA, korban berhasil dievakuasi dari lokasi dan kemudian dibawa ke rumah duka," ujar IPDA Herman Basir.
Terpisah, Kapolsek Kalukku Iptu Makmur membenarkan kejadian tersebut.
"Kami turut berduka cita atas kejadian ini. Langkah-langkah awal telah kami lakukan, termasuk pemeriksaan di lokasi dan koordinasi dengan pihak keluarga. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik lainnya pada tubuh korban. Dugaan kuat sementara adalah tindakan bunuh diri,” jelas Kapolsek Iptu Makmur.
Makmur mengimbau kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi kesehatan mental di lingkungan sekitar, dan segera melaporkan jika terdapat indikasi gangguan psikologis yang berpotensi membahayakan diri sendiri maupun orang lain. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.