Keracunan Massal
10 Siswa Diduga Keracunan Makanan Gratis, PMII Unika Mamuju Tuntut Penyelenggara Tanggung Jawab
Agar pihak koordinator memberikan penjelasan yang transparan dan solusi konkret terhadap permasalahan ini.
TRIBUN-SULBAR.COM-MAMUJU- Kasus dugaan keracacunan makanan bergizi gratis terhadap puluhan siswa SD Negeri Taan Galung, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, menyita perhatian aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Mamuju.
Menurut Ketua PMII Komisariat Unika Defry, kejadian ini sungguh memilukan melihat siswa terbaring sakit di puskesmas usai mengkonsumsi MBG.
Baca juga: 10 Siswa SD dan SMP Dirawat di Puskesmas Tapalang Mamuju Diduga Keracunan MBG
Baca juga: Hari Tani Nasional 2025: FPPI Mamuju Desak Reforma Agraria Jadi Agenda Prioritas Pemerintah
Padahal kata Defry, program MBG ini bertujuan untuk memberikan gizi dan kesehatan terhadap siswa. Tetapi siswa di SD di Tapalang diduga menjadi korban.
Defry mengutuk keras pengelola atau pemberi makanan MBG di wilayah tersebut, karena dianggap lalai dan membuat siswa sakit secara berjamaah.
Oleh karena itu, ia menuntut pertanggungjawaban penuh dan keterangan yang jelas dari pihak koordinator mengenai penyebab insiden ini.
Agar pihak koordinator memberikan penjelasan yang transparan dan solusi konkret terhadap permasalahan ini.
"Apabila dalam tenggat waktu yang telah kami berikan tidak ada respons atau keterangan yang memadai, kami akan menganggap hal ini sebagai kelalaian serius."
Siswa Keracunan MBG
Jumlah siswa yang diduga keracunan makanan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, terus bertambah.
Kapolsek Tapalang, AKP Mino, mengatakan hingga Rabu (24/9/2025), siang, tercatat sudah ada 10 murid yang menjadi korban.
Mereka berasal dari SDN Taan Galung dan SMPN 1 Tapalang.
“Sebanyak sembilan siswa SD dan satu siswa SMP masih menjalani perawatan di Puskesmas Tapalang,” ujar Mino.
Sebelumnya, kasus ini pertama kali dilaporkan dengan jumlah korban sebanyak lima orang.
Namun, dalam beberapa jam terakhir, angka tersebut meningkat dua kali lipat.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sejumlah siswa mulai mengeluh sakit kepala dan sakit perut tidak lama setelah menyantap menu MBG.
Beberapa di antaranya langsung dilarikan ke Puskesmas Tapalang untuk mendapatkan penanganan medis.
Seorang perawat di Puskesmas Tapalang membenarkan adanya dugaan keracunan tersebut.
Namun, ia belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
“Iya betul (diduga keracunan). Maaf masih sibuk,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi.
Hingga kini, pihak Puskesmas Tapalang masih melakukan perawatan terhadap para siswa.(*)
Alasan Polres Majene Hentikan penyelidikan Kasus Keracunan Massal Balita |
![]() |
---|
Polres Majene Hentikan Kasus Keracunan Massa Balita di Pamboang, Orangtua Korban Kecewa |
![]() |
---|
Jawaban Polres Majene Didatangi Mahasiswa Terkait Penghentian Kasus Keracunan Massal Balita |
![]() |
---|
Alasan Polres Majene Hentikan Penyelidikan Kasus Keracunan Massal di Pamboang |
![]() |
---|
3 Bulan Berlalu, Orangtua Balita Keracunan Bubur di Majene Tunggu Hasil Penyelidikan Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.