Berita Pasangkayu
Cerita Sukses Pedagang Ayam Potong di Pasangkayu, Merantau dari Sudiang Makassar
Ibu dari dua anak itu merupakan warga asli Sudiang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Awal mula ia membuka bisnis ayam potongnya di Sudiang bersama suami.
Penulis: Taufan | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Cerita Musdalifah (38) seorang ibu rumah tangga dari Sulawesi Selatan (Sulsel) telah mencapai kesuksesandi peternakan ayam potong di Kabupaten Pasangkayu.
Musdalifah bersama suami, baru sekitar dua bulan pindah dan berdagang di Kelurahan Bambalamotu.
Baca juga: Pemprov Sulbar Alokasikan Rp 300 Miliar untuk 6 Kabupaten, Dorong Pembangunan Daerah
Baca juga: Uang Passolo Raib di Pelaminan saat Sesi Foto Keluarga, Gegerkan Pernikahan di Kalukku Mamuju
Namun, ia sudah mendapatkan omzet kurang lebih Rp 7 juta perbulan, dari usahanya itu.
"Alhamdulillah omzet perbulan sekitar 10 juta kotor, dan bersihnya sekitar 7 juta," katanya saat ditemui di kediamannya, Kelurahan Bambalamotu, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, Selasa (29/4/2025
Hasil 7 juta ia peroleh dari hasil jual sekitar 800 sampai 1000 ekor ayam dagangannya yang terjual.
Sebelumnya, Musdalifah bersama suaminya berdagang di Kecamatan Baras.
"Saya pindah ke sini, karena di sini ayam potong lebih laku," tambahnya.
Ibu dari dua anak itu merupakan warga asli Sudiang, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dulu, awal mula ia membuka bisnis ayam potongnya di Sudiang bersama suami, dengan modal pas-pasan.
"Alhamdulillah, sekarang sudah jauh lebih baik," katanya.
Meski perbedaan minat beli masyarakat terhadap ayam potong di Sulsel lebih tinggi daripada di Kabupaten Pasangkayu, namun ia tetap bersyukur dengan apa yang ia peroleh saat ini.
"Tapi alhamdulilah daya beli masyarakat Pasangkayu lumayan bagus," ucap Musdalifah.
Harga ayam potong yang ia jual sendiri berkisaran Rp 70 ribu sampai Rp 100 ribu per ekor.
Musdalifah juga kadang menerima pesanan dari sebuah hajatan.
Selain itu, dia juga memiliki beberapa pelanggan dari warung makan.
"Selalu habis stoknya, walaupun bukan di hari-hafi besar, karena kami punya banyak pelanggan," tambahnya.
Dia berharap agar daya beli masyarakat Pasangkayu dapat meningkat.
"Apalagi mengingat mayoritas masyarakat Pasangkayu itu bekerja sebagai petani, yang berpenghasilan cukup tinggi," tutupnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan
Infrastruktur Rusak di Desa Pangiang Pasangkayu Dapat Sorotan, DPRD dan PUPR Tinjau Lapangan |
![]() |
---|
Anggota DPRD Provinsi Sulbar Soroti Upah Rendah dan Limbah Tambak Udang di Pasangkayu |
![]() |
---|
Harga Gabah Naik, Petani Pasangkayu Masih Terjepit Masalah Produksi |
![]() |
---|
Jembatan Penghubung Dua Desa di Pasangkayu Masih Gunakan Batang Kelapa, Warga Khawatir Keselamatan |
![]() |
---|
Bulog Pasangkayu Siapkan 18 Ton Beras untuk Gerakan Pangan Murah 12 Kecamatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.