Sampah Majene

Selain BBM, DLHK Majene Juga Punya Utang Perbaikan Truk Sampah di Bengkel Capai Rp 50 Juta

Bukan hanya terlilit utang BBM, DLHK juga menanggung utang besar di bengkel yang nyaris menyentuh angka Rp 50 juta.

Penulis: Anwar Wahab | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Anwar Wahab
UTANG BBM - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Majene Inindria mengakui telah mulai mencicil utang pembelian bahan bakar (BBM) yang sempat menumpuk hingga Rp 25 juta. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Majene kembali jadi sorotan.

Bukan hanya terlilit utang BBM, DLHK juga menanggung utang besar di bengkel, yang nyaris menyentuh angka Rp 50 juta.

Utang tersebut berasal dari pembelian suku cadang dan biaya perbaikan armada pengangkut sampah yang rusak.

Baca juga: Harga Emas di Pasar Sentral Majene Melonjak, Jamaah Haji Salah Satu Pemicunya, Kok Bisa?

Baca juga: Korban Lakalantas di Mamuju Meninggal Direktur RSUD: Kami Tidak Tolak Pasien Sarankan ke RS Terdekat

Kondisi ini memaksa DLHK harus menc icil secara bertahap agar kendaraan tetap bisa beroperasi.

“Utang di bengkel memang cukup besar, hampir Rp 50 juta. Tapi kami sudah mulai cicil, sekarang tinggal setengah,” ujar Kepala DLHK Majene, Inindria, saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com via telepon, Selasa (21/4/2025).

Enam unit armada yang dimiliki DLHK menjadi tulang punggung layanan kebersihan di Kota Majene

Namun, dengan kondisi keuangan yang serba terbatas, perawatan armada kerap tertunda dan terpaksa dilakukan dengan sistem utang.

“Kalau tidak kami tangani segera, armada bisa mogok total. Dan kalau itu terjadi, jelas sampah akan menumpuk dan merugikan masyarakat,” kata Inindria.

Ia mengungkapkan, beberapa kendaraan sempat dalam kondisi tak layak jalan karena kerusakan mesin dan komponen penting lain. 

Perbaikan akhirnya dilakukan dengan sistem pembayaran tempo ke pihak bengkel.

“Untungnya bengkel masih mengerti, mau terima cicilan. Tapi tentu ada batasnya juga. Kami khawatir kalau tunggakan terlalu lama, mereka tidak mau terima lagi,” tambahnya.

DLHK Majene berharap adanya dukungan serius dari pemerintah daerah untuk membantu menyelesaikan utang tersebut. 

Sebab jika tidak, keberlangsungan pelayanan kebersihan di Kota Majene bisa terganggu.

“Ini bukan cuma tentang utang, tapi tentang pelayanan publik. Armada rusak, sampah tidak terangkut, dan dampaknya langsung ke masyarakat,” tutup Inindria.

Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved