RSUD Sulbar Tolak Pasien

Gubernur Sulbar Suhardi Duka Minta Maaf RSUD Tolak Pasien Kritis, Direktur Dicopot?

SDK menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat atas insiden tersebut yang dinilainya sangat mengecewakan.

Penulis: Suandi | Editor: Munawwarah Ahmad
Pemprov Sulbar
RSUD Sulbar - Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, saat ditemui di Kantor Gubernur Sulbar, pada Kamis (13/3/2025). SDK menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat atas insiden penolakan pasien kritis di RSUD Sulbar yang dinilainya sangat mengecewakan. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka (SDK), akhirnya angkat suara terkait kasus penolakan pasien kritis oleh RSUD Sulbar yang menuai sorotan publik.

SDK menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat atas insiden tersebut yang dinilainya sangat mengecewakan.

"Saya gubernur mohon maaf atas kejadian ini, yang tidak mengenakkan dan menyesakkan kita. Saya menyesalinya dan akan mengevaluasi seluruh pejabat yang ada di RSUD Sulbar, termasuk SOP-nya," kata SDK saat dihubungi melalui WhatsApp, Selasa (22/4/2025).

Baca juga: Wakil Bupati Majene Andi RIta Segera Temui Bupati Bicarakan Jalan Rusak Menuju Unsulbar

Baca juga: Selain BBM, DLHK Majene Juga Punya Utang Perbaikan Truk Sampah di Bengkel Capai Rp 50 Juta

Ia menegaskan bahwa kejadian semacam ini tidak seharusnya terjadi di institusi pelayanan publik.

Terlebih lagi di rumah sakit yang menjadi garda terdepan dalam penyelamatan nyawa.

SDK juga mengungkapkan bahwa dirinya bersama Wakil Gubernur Sulbar, Salim S Mengga, sebenarnya telah memiliki niat untuk segera melakukan penataan pejabat di lingkungan RSUD. 

Namun, langkah tersebut masih terkendala aturan birokrasi yang ketat.

"Tapi karena aturan yang ketat tentang mutasi dan lain-lain. Yah, kita tunggu dan ikuti aturannya," tambahnya.

Gubernur berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen RSUD Sulbar guna mencegah terulangnya kasus serupa di masa mendatang.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Gubernur Sulbar, Salim S Mengga, juga angkat suara.

Saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor Gubernur Sulbar, Selasa (22/4/2025), Salim menegaskan telah menegur pihak rumah sakit terkait kejadian tersebut.

"Saya tadi telfon, katanya sedang rapat. Saya sampaikan juga lain kali kalau tahu ada pendarahan hebat masih ada waktu untuk dirawat, rawat saja dulu sebentar, pendarahannya bisa dihentikan baru dirujuk ke RS lain, kasihan," ujarnya.

Salim mengungkapkan bahwa IGD dalam kondisi penuh saat kejadian. 

Beberapa pasien bahkan dirawat di kursi roda karena keterbatasan tempat.

"Saya juga sudah beritahu tadi, saya bilang upayakan semaksimal mungkin ke depan. Kalau memang selama ini pengalaman bahwa UGD itu ruangannya terbatas, difikirkan bagaimana mengembangkan supaya tidak lagi terjadi kasus-kasus seperti ini. Kenapa bisa seperti itu katanya di ruang IGD itu penuh sampai ada yang dirawat di kursi roda karena tempatnya itu sudah tidak ada," jelasnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved