Air Macet Mamuju
Distribusi Air Warga Mamuju Suka Macet Malah Tagihan Bengkak, PDAM: Jangan Sampai Ada Bocor
Warga menilai, pasokan air sering tersendat, justru tidak sebanding dengan tagihan yang harus mereka bayar setiap bulannya
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Selain distribusi air macet, warga Kota Mamuju, Sulawesi Barat juga mengeluhkan kondisi tagihan air justru membengkak, padahal distribusi air yang tak lancer.
Warga menilai, pasokan air sering tersendat, justru tidak sebanding dengan tagihan yang harus mereka bayar.
Terkait keluhan warga ini, Kepala Bagian Teknis PDAM Mamuju Arman mengatakan pihaknya harus cek ke lapangan dulupersoalan pembengkakan pembayaran.
"Kalau itu kita cek di lapangan jangan sampai ada pipanya yang bocor,"ungkap Arman saat dikonfirmasi, Senin (14/4/2025).
Lanjut Arman mengungkapkan, terkait masalah tagihan di PDAM ada yang namanya pemakaian minimal.
Baca juga: Kejari Eksekusi Anggota KPU Mamuju Tengah Imran Tri Kerwiyadi, Ditahan di Rutan Kelas IIB Mamuju
Baca juga: PROFIL dan Perjalanan Karir Kepala SD Inpres Malei Pasangkayu, Dulu Sekolah Dibiayai Saudara
"Ada pemakaian standarnya, jadi tetap ada pemakaian minimal 10 kubik ke bawah, jadi datanya sesuai dengan air yang mengalir, kalau ada pembengkakan itu kami akan cek padahal air tidak lancar, jangan sampai ada (pipa) yang bocor," ucapnya.
Arman mengatakan, bahwa saat ini di Mamuju dilakukan penjadwalan untuk mengalirkan kembali air PDAM.
"Mulai dari Jl Tuna, Jl Ratulangi, dan Kasiwa itu kami jadwalkan malam tapi kadang juga siang,"ujarnya.
Arman juga mengungkapkan beberapa titik air PDAM yang masih belum mengalir sama sekali.
"Seperti daerah Bambu memang sampai hari ini masih belum mengalir, karena pipanya masih dalam pengerjaan,"ucapnya.
Arman mengatakan, sumber air PDAM ada dua bentangan dan semuanya rusak akibat longsor 26 Januari 2025.
Anggota DPRD Mamuju H. Sugianto menyoroti kinerja PDAM Manakarra yang terkesan lamban enangani masalah air di Kota Mamuju.
Sugianto mengaku tak bisa berkata-kata lagi tekait kinerja PDAM. Bahkan sudah pernah jajaran direksinya dipanggil DPRD mauju untuk Rapat engar Pendapat (RDP).
"Tapi lagi-lagi tidak pernah ada perubahan," kata Sugianto.
Alasan PDAM kata Sugianto selalu saja masalah klasik, yakni Instalasi Pengolahan Air (IPA) belum memadai.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.