Ikan Mahal, Warung Makan di Mamuju Tengah Tidak Jual Menu Ikan

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Sejumlah warung makan di Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) mengeluhkan mahalnya harga ikan di pasaran.

Harga ikan di pasar tradisional Topoyo Mamuju Tengah naik signifikan.

Baca juga: Ketahuan Edarkan Sabu-sabu di Kalukku Mamuju, Janda Pirang Diancam 20 Tahun Penjara

Baca juga: BESOK! 156 Jemaah Haji Pasangkayu Tahun 2025 Akan Mulai Manasik Massal

Kepada Tribun-Sulbar.com, Rana salah seorang pemilik warung makan mengatakan, sejak kenaikan harga ikan dirinya belum pernah membuat lauk dari ikan pasca lebaran.

"Selama selesai lebaran hingga hari ini, saya belum pernah masak lauk ikan," ucap Rana, kepada Tribun-Sulbar.com di temui di warungnya, Senin (14/4/2025).

Padahal menurutnya, kebanyakan pelanggan menyukai menu ikan.

Akibatnya, pelanggan warung miliknya perlahan berkurang.

"Semenjak tidak ada menu ikan, pelanggan berkurang," bebernya.

Adapun jenis ikan menurut Rana di sukai pelanggannya yakni, ikan cakalang, layang dan nila.

Sementara, harga ikan di pasaran naik drastis hampir dua kali lipat.

Harga ikan cakalang, layang dan tongkol naik dari harga Rp 25 ribu menjadi Rp 60 ribu perkilogram.

Harga ikan nila dari harga Rp25 ribu menjadi Rp50 ribu.

"Karena harga ikan mahal sehingga saya lebih memilih jual daging ayam," ucapnya.

Sementara itu, salah seorang pelanggan Iwan, mengaku terpaksa memilih menu ayam dan telur karena tidak ada ikan.

"Mau bagaimana lagi, kita terpaksa makan menu yang ada," singkatnya.

Ia berharap, harga ikan kembali normal sehingga masyarakat bisa menikmati kembali ikan segar. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah