Angin Puting Beliung

Angin Mirip Puting Beliung Masih Mungkin Terjadi di Mamuju, BMKG Imbau Nelayan Waspada

Forcester BMKG Tampa Padang Mamuju Ariska mengatakan, angin waterspot itu bisa terjadi pada sore hari hingga menjelang malam.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Abd Rahman
BMKG TAMPA PADANG MAMUJU- Forecester BMKG Tampa Padang Mamuju Ariska saat ditemui di Kantor BMKG Tampa Padang, Kelurahan Sinyonyoi Selatan, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tampa Padang Mamuju mengimbau nelayan dan warga yang kerap beraktivitas di laut agar meningkatkan kesiapsiagaan dan mewaspadai potensi terjadinya waterspot atau angin kencang di perairan Mamuju. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tampa Padang Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) mengimbau nelayan dan warga yang kerap beraktivitas di laut agar meningkatkan kesiapsiagaan dan mewaspadai potensi terjadinya waterspot atau angin kencang di perairan Mamuju.

Forcester BMKG Tampa Padang Mamuju Ariska mengatakan, angin waterspot itu bisa terjadi pada sore hari hingga menjelang malam.

Baca juga: Wagub Sulbar Salim Mengga Libatkan Polisi Jika Ada Pemegang Kendaraan Dinas Melanggar Hukum

Baca juga: Harga Emas Antam Melonjak Hari Ini, Rabu 9 April 2025, Naik Rp 23 Ribu Kini Rp 1.777.000 per Gram

Ariska menuturkan, potensi angin waterspot itu bisa terjadi secara signifikan mengingat Mamuju saat ini di masa peralihan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau.

"Potensi waterspot terjadi bisa secara signifikan dan umumnya terjadi itu siang, sore hingga malam hari," ujar Ariska saat ditemui di Kantor BMKG Tampa Padang, Kelurahan Sinyonyoi Selatan, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (9/4/2025).

Perempuan asal Makassar ini menjelaskan, waterspot itu memang terjadi di perairan atau laut, awalnya ada gumpalan awan atau awan komulunimbus dan suhu cuaca panas di wilayah itu hingga terjadi angin tersebut.

Sedangkan untuk angin puting beliung itu terjadi di darat namun sama-sama berasal dari awan komulunimbus.

Sehingga ia mengimbau kepada nelayan dan juga warga agar tetap waspada saat beraktivitas di laut karena angin waterspot potensi terjadi.

"Kami dari BMKG mengimbau kepada nelayan yang hendak melaut dan masyarakat berada di sekitar pesisir untuk waspada," bebernya.

Dia menambahkan, apabila melihat pertumbuhan awan yang bentuknya seperti bunga kol warna hitam, karena itulah awan yang berpotensi menyebabkan waterspot atau angin puting beliung.

Sebelumnya,hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (8/4/2025) sekitar pukul 16.00 Wita sore.

Angin kencang atau waterspot itu muncul dari laut depan Jl Arteri Mamuju hingga ke daratan Mamuju.

Nampak dalam video amatir dilihat Tribun-Sulbar.com nampak angin itu memutar-memutar di lautan.

Dari kejadian angin kencang tersebut membuat beberapa lapak jualan milik warga di kawasan Anjungan Pantai Manakarra rusak.

Tidak hanya lapak jualan, fenomena angin puting beliung ini merusak tenda-tenda kapal yang terparkir di Pelabuhan Mamuju rusak.

Para warga yang berada di lokasi langsung mencari perlindungan akibat angin puting beliung terus berjalan ke arah daratan.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved