Utang RSUD Majene

AST Ngaku Kaget Dengar Kabar Utang RSUD Majene Rp16 Miliar, Janji Diselesaikan?

AST janji akan mencari solusi terbaik agar RSUD Majene tetap dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.

Editor: Ilham Mulyawan
masdin/Tribun-Sulbar.com
AST KAGET - Bupati Majene Andi Syukri Tammalele ditemui wartawan usai pembukaan seminar dan workshop Sandeq dan Budaya Maritim di aula Tammajarra, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Barat, Lingkungan Rangas, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulbar, Senin (26/9/2022) lalu. AST mengaku kaget mendengar utang RSUD Majene capai Rp16 miliar 

TRIBUN-SULBAR.COM MAJENE – Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele (AST) mengaku kaget tahu utang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene capai Rp16 miliar.

Utang ini belum terbayarkan kepada vendor hingga 2025.

AST heran dengan utang mencapai Rp16 miliar tersebut.

"Saya kaget mendengar ada utang sebesar itu. tapi direktur sudah diganti, kita tidak tahu bagian mana yang bermasalah akan kita evaluasi," ujar Bupati AST dengan nada heran saat ditemui Tribun Sulbar.com di rumahnya. 

Menurutnya, kondisi ini perlu segera dievaluasi secara menyeluruh untuk memastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan dengan baik dan tidak terganggu hanya karena masalah keuangan.

 Ia juga menegaskan akan meminta laporan lengkap terkait keuangan RSUD Majene dan mencari solusi agar utang tersebut bisa diselesaikan.

"Saya akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait. Jangan sampai permasalahan ini berdampak pada layanan kesehatan masyarakat," tegasnya.

AST janji akan mencari solusi terbaik agar RSUD Majene tetap dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.

Sementara itu, Plt Direktur RSUD Majene, dr Musadri Amir mengatakan utang piutang ini menjadi tantangan besar. 

Ia menyebutkan hasil laporan sementara yang didapat oleh inspektorat menunjukkan angka Rp 16 miliar.

“Hasil laporan sementara data dari inspektorat kira-kira seperti itu angkanya,” kata Musadri saat dikonfirmasi Tribun Sulbar.com via WhatsApp. 

Lebih lanjut ia mengatakan, akibat dari utang yang menumpuk, sejumlah vendor obat memilih untuk menunda atau bahkan menghentikan suplai obat ke RSUD Majene. 

Baca juga: Tersandung Ijazah Palsu, KPU Sulbar Ajukan Pemberhentian Komisioner Mamuju Tengah ke KPU RI

Baca juga: 6 Shio Paling Beruntung dan Paling Sial Besok, Kamis 6 Maret 2025: Ular Segar Bugar, Kambing Gejolak

Akibat dari hal itu pada tahun 2024  lalu beberapa pasien harus membeli obat di luar jika ingin melakukan perawatan. 

Meski demikian, Musadri mengungkapkan bahwa pihak rumah sakit telah melakukan penggantian biaya pembelian obat bagi pasien yang terdampak.

“Bulan Desember 2024 kemarin, seperti itu kondisinya, tapi kami bayar pergantian untuk pasien beli obat,” ungkapnya.

Akibat hal ini, pihak RSUD Majene akan menerapkan berbagai langkah efisiensi, terutama dalam penggunaan obat.

Direktur menegaskan, pemberian obat akan lebih selektif, disesuaikan dengan kebutuhan pasien yang sifatnya mendesak. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved