Utang RSUD Majene
AST Ngaku Kaget Dengar Kabar Utang RSUD Majene Rp16 Miliar, Janji Diselesaikan?
AST janji akan mencari solusi terbaik agar RSUD Majene tetap dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
TRIBUN-SULBAR.COM MAJENE – Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele (AST) mengaku kaget tahu utang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene capai Rp16 miliar.
Utang ini belum terbayarkan kepada vendor hingga 2025.
AST heran dengan utang mencapai Rp16 miliar tersebut.
"Saya kaget mendengar ada utang sebesar itu. tapi direktur sudah diganti, kita tidak tahu bagian mana yang bermasalah akan kita evaluasi," ujar Bupati AST dengan nada heran saat ditemui Tribun Sulbar.com di rumahnya.
Menurutnya, kondisi ini perlu segera dievaluasi secara menyeluruh untuk memastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan dengan baik dan tidak terganggu hanya karena masalah keuangan.
Ia juga menegaskan akan meminta laporan lengkap terkait keuangan RSUD Majene dan mencari solusi agar utang tersebut bisa diselesaikan.
"Saya akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait. Jangan sampai permasalahan ini berdampak pada layanan kesehatan masyarakat," tegasnya.
AST janji akan mencari solusi terbaik agar RSUD Majene tetap dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Sementara itu, Plt Direktur RSUD Majene, dr Musadri Amir mengatakan utang piutang ini menjadi tantangan besar.
Ia menyebutkan hasil laporan sementara yang didapat oleh inspektorat menunjukkan angka Rp 16 miliar.
“Hasil laporan sementara data dari inspektorat kira-kira seperti itu angkanya,” kata Musadri saat dikonfirmasi Tribun Sulbar.com via WhatsApp.
Lebih lanjut ia mengatakan, akibat dari utang yang menumpuk, sejumlah vendor obat memilih untuk menunda atau bahkan menghentikan suplai obat ke RSUD Majene.
Baca juga: Tersandung Ijazah Palsu, KPU Sulbar Ajukan Pemberhentian Komisioner Mamuju Tengah ke KPU RI
Baca juga: 6 Shio Paling Beruntung dan Paling Sial Besok, Kamis 6 Maret 2025: Ular Segar Bugar, Kambing Gejolak
Akibat dari hal itu pada tahun 2024 lalu beberapa pasien harus membeli obat di luar jika ingin melakukan perawatan.
Meski demikian, Musadri mengungkapkan bahwa pihak rumah sakit telah melakukan penggantian biaya pembelian obat bagi pasien yang terdampak.
“Bulan Desember 2024 kemarin, seperti itu kondisinya, tapi kami bayar pergantian untuk pasien beli obat,” ungkapnya.
Akibat hal ini, pihak RSUD Majene akan menerapkan berbagai langkah efisiensi, terutama dalam penggunaan obat.
Direktur menegaskan, pemberian obat akan lebih selektif, disesuaikan dengan kebutuhan pasien yang sifatnya mendesak. (*)
Unjuk Rasa, Massa IMM Desak Polisi Tangkap 3 Buronan Kasus Pencabulan Gadis Disabilitas di Polman |
![]() |
---|
Kepala BPKPD Sulbar Ali Chandra Sebut Sinergi Fiskal Lewat FKKPD Juli 2025 |
![]() |
---|
Tenda dan Sembako Sudah Disalurkan BPBD untuk Korban Terdampak Angin Puting Beliung di Mateng |
![]() |
---|
Kadiv Yankum Kemenkum Sulbar Koordinasi ke Ditjen AHU |
![]() |
---|
Posbankum Dibentuk Sebagai Pemenuhan Akses Terhadap Keadilan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.