Berita Majene
Efisiensi Akibat Utang Obat Rp 16 Miliar, Pelayanan dan Fasilitas RSUD Majene Tak Maksimal
Ia berharap dalam waktu dekat kondisi keuangan rumah sakit membaik, sehingga fasilitas dan pelayanan dapat ditingkatkan.
Penulis: Anwar Wahab | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE – Direktur RSUD Kabupaten Majene tanggapi sejumlah pasien yang mengeluhkan fasilitas dan pelayanan yang masih kurang memadai.
Menurutnya tidak ada pelayanan yang kurang memadai, tetapi karena disebabkan oleh upaya efisiensi yang tengah dilakukan pihak rumah sakit membuat beberapa pelayanan tak bisa dilakukan dengan maksimal.
Ia menyampaikan efesiensi ini guna mengatasi krisis keuangan, terutama terkait utang obat yang mencapai Rp 16 miliar, jadi pihaknya tidak bisa melengkapi peralatan di RSUD Majene.
Baca juga: Keluarga Pasien di RSUD Majene Keluhkan Pelayanan, Cairan Infus Bocor Hampir Sejam Baru Ditangani
Plt Direktur RSUD Majene, dr Musadri Amir mengakui saat ini rumah sakit masih berfokus pada pengelolaan keuangan sehingga belum bisa melengkapi peralatan medis secara optimal.
“Saat ini masih dalam tahap efisiensi, jadi untuk melengkapi alat-alat rumah sakit belum bisa kami lakukan sepenuhnya, apalagi masalah obat masih menjadi prioritas karena ada utang yang harus diselesaikan,” kata Musadri sata dikonfirmasi Tribun Sulbar.com via WhatsApp
Meski demikian ia memastikan bahwa pelayanan tetap berjalan dengan sumber daya yang ada.
Ia berharap dalam waktu dekat kondisi keuangan rumah sakit membaik, sehingga fasilitas dan pelayanan dapat ditingkatkan.
"Jadi solusinya untuk saat ini efesiensi dan penggunaan obat berdasarkan kebutuhan pasien yang urgent,” tambahnya.
Pihak RSUD Majene terus berupaya agar layanan kesehatan tidak terganggu, meskipun masih ada keterbatasan.
Sebelumnya diberitakan, pasien mengeluhkan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat pada Selasa (25/2/2025).
Keluarga pasien, Irwan J mengatakan bahwa pasien dari Puskesmas Kecamatan Malunda awalnya masuk ke RSUD Majene pada Kamis, 20 Februari 2025.
Kemudian mulai ditangani dokter di Instalasi Gawat arurat (IDG).
Beberapa jam kemudian, pasien dimasukkan ke ruangan ICU karena harus mendapatkan perawatan intensif.
Menurut, dokter pasien mengalami gangguan pada jantung, paru-paru dan ginjal.
"Di IGD dan ICU masih mendapatkan pelayanan yang baik," jelas Irwan kepada Tribun-Sulbar.com, Selasa (25/2/2025).
Tolak Perusahaan Tambang, HMI Majene Akan Demo Dinas ESDM Sulbar |
![]() |
---|
1.757 Anak Tidak Sekolah di Majene, Disdikpora Genjot Program Paket A, B, dan C |
![]() |
---|
Meski Kuota Penuh Orang tua di Majene Bersikeras Sekolahkan Anaknya di SDN 20 Rangas |
![]() |
---|
Aliansi Titik Merah Demo Polres Majene, Desak Bongkar Mafia SIM dan Tindak THM |
![]() |
---|
Mentan Amran Jadikan Majene 'Kabupaten Bawang' di Sulbar, Pasok KTI Target Pembibitan 100 Hektare |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.