Berita Pasangkayu

Diminta Tangkap Buaya, Damkar Pasangkayu Dilema Tak Ada Penangkaran: Mau Taruh Dimana?

Nur Salam menjelaskan, menurut laporan warga buaya yang sering muncul di sungai itu sebanyak 4 ekor, dengan ukuran besar dan kecil.

Penulis: Taufan | Editor: Ilham Mulyawan
Taufan/Tribun-Sulbar.com
BUAYA MUNCUL - Buaya besar kerap muncul di sungai dekat kebun warga, di Dusun Tobengo, Desa Ako, Kecamatan Pasangkayu. BUaya ini lagi-lagi muncul pada RabU (12/5/2025). Damkar Pasangkayu diminta tangkap namunu mereka bingung akan dilepas dimana buaya ini nantinya 

TRIBUN-SULBAR.COM,PASANGKAYU - Warga di Dusun Tobengo, Desa Ako, Kecamatan Pasangkayu, Sulawesi Barat dikejutkan dengan kemunculan buaya berukuran besar di sungai kecil dekat kebun milik warga, Rabu (12/2/2025).

Warga kemudian resah dengan kemunculan buaya tersebut.

Mendapat laporan warga,Pemadam kebakaran (Damkar) Pasangkayu kemudian turun langsung ke lokasi bersama dengan BPBD Pasangkayu, serta Kepolisian.

"Waktu itu saya datang ke lokasi, terus saya jelaskan ke warga kalau kami kekurangan alat untuk evakuasi," ujar Nur Salam, Kepala Seksi Penyelamatan dan Evakuasi, saat ditemui di kantor Damkar Pasangkayu, Rabu (12/2/2025).

Akan tetapi menurutnya, salah satu anggota DPRD Pasangkayu kembali meminta agar buaya tersebut dievakuasi, meskipun dengan peralatan seadanya.

"Waktu itu kami hanya menggunakan tali untuk menangkap buaya itu, tapi tetap tidak berhasil," tambahnya.

Nur Salam menjelaskan, menurut laporan warga buaya yang sering muncul di sungai itu sebanyak 4 ekor, dengan ukuran besar dan kecil.

Selain kekurangan alat evakuasi, pihak Damkar Pasangkayu juga bingung akan melepas dimana buaya tersebut di mana jika sudah ditangkap.

"Kita tahu sendiri di Kabupaten Pasangkayu tidak ada penangkaran buaya. Jadi mau tidak mau terpaksa dilepas kembali ke sungai," terang Nur Salam.

Baca juga: Perbaikan Rampung, Kubah Masjid Madaniah Pasangkayu Tak Lagi Bocor

Baca juga: Santer Pelatih PSM Makassar Digoda Persebaya, Bernardo Tavares sempat Singgung soal Gaji Telat

Dia berharap kepada pemerintah untuk mendiskusikan hal ini.

"Selain bicara tentang anggaran alat Damkar, kami juga mau diskusi dengan pihak pemerintah terkait tempat buaya itu dilepaskan di mana," katanya.

Dia berharap kepada warga Dusun Tobengo, untuk tidak memberi makan kepada buaya itu jika kembali muncul, agar buaya tersebut tidak lagi kembali.

"Karena banyak warga yang kasih makan, makanya buaya itu kembali. Seandainya tidak dikasih makan, pasti tidak kembali sudah itu buaya," tutupnya. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved