Mamuju Banjir
Mamuju Dilandar Banjir, BPBD Imbau Warga Waspada, PLN Ingatkan Keamanan Listrikan
Dia mengaku belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut terkait situasi di lapangan.
Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Desa Bambu, Kecamatan Mamuju, dilanda banjir parah akibat meluapnya sungai pada Minggu (26/1/2025) malam.
Beberapa rumah warga bahkan sudah terendam air.
“Iya, sungai meluap. Beberapa rumah sudah dimasuki air,” kata Daus, salah satu warga Desa Bambu, saat dihubungi.
Kepala BPBD Mamuju, Taslim, menyatakan pihaknya saat ini masih fokus membantu masyarakat terdampak.
Baca juga: BREAKING NEWS: Longsor Tapodede Mamuju, Merenggut 4 Nyawa dan 1 Balita
Dia mengaku belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut terkait situasi di lapangan.
"Iya, maaf sebentar, ya," ujarnya singkat saat dikonfirmasi.
Sementara itu, Plt Kepala BPBD Sulbar, Yassir Fattah, menjelaskan pihaknya belum menerima laporan resmi dari BPBD Kabupaten Mamuju soal dampak banjir.
Namun, ia memastikan tim BPBD Sulbar tetap siaga dan siap memberikan bantuan jika diperlukan.
"Mereka mungkin sementara sibuk di lapangan sehingga belum melaporkan. Kalau butuh bantuan dari BPBD Provinsi, kita akan bantu. Teman-teman juga siaga," ujar Yassir.
Ia juga menambahkan, pihaknya telah menyiapkan peralatan seperti perahu dan alat lainnya jika situasi memburuk.
Dalam imbauannya, Yassir meminta warga untuk tetap tenang tetapi tetap waspada.
“Jaga dan perhatikan keluarganya,” katanya.
Ia juga mengingatkan warga untuk memperhatikan kondisi listrik di rumah agar terhindar dari potensi bahaya korsleting.
Sementara itu, Manager PLN Mamuju, Manihar Hutajulu mengungkapkan, petugas sedang memantau gardu listrik di Desa Bambu.
"Kami terus memantau gardu. Sampai saat ini air belum menyentuh gardu listrik PLN, sehingga masih cukup aman," ungkapnya.
Walaupun demikian, jika situasi memburuk PLN akan memadamkan listrik agar tidak terjadi hal yang diinginkan.
Manihar mengimbau masyarakat memadamkan listrik secara mandiri untuk sementara waktu.
"Kalau kita padamkan semua, kita khawatir masyarakat akan kocar kacir dan semakin kesulitan," tandasnya.(*)
Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.